Scroll untuk baca artikel
Kimia

Faktor Pengenceran Pada Titrasi Asam Basa: Definisi, Rumus, Dan Contoh Penerapan

Avatar
×

Faktor Pengenceran Pada Titrasi Asam Basa: Definisi, Rumus, Dan Contoh Penerapan

Sebarkan artikel ini
Faktor Pengenceran Pada Titrasi Asam Basa

Faktor pengenceran (dilution factor) adalah rasio antara volume akhir larutan setelah pengenceran dengan volume awal larutan sebelum pengenceran. Faktor pengenceran penting diketahui dalam analisis titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi sebenarnya dari larutan setelah terjadi pengenceran.

Pengenceran dalam titrasi asam basa biasanya dilakukan jika:

  • Sampel terlalu pekat sehingga perlu diencerkan agar titrasi berjalan optimal
  • Dibutuhkan larutan dengan konsentrasi tertentu untuk titrasi namun yang tersedia adalah larutan pekat

Dengan mengetahui faktor pengencerannya, hasil perhitungan konsentrasi dari titrasi dapat disesuaikan dengan konsentrasi sebenarnya dari sampel setelah pengenceran.

Rumus Faktor Pengenceran

Secara umum, rumus faktor pengenceran adalah:

Faktor Pengenceran = Volume Akhir Larutan / Volume Awal Larutan

Keterangan:

  • Volume Akhir = volume larutan setelah pengenceran (mL atau L)
  • Volume Awal = volume larutan sebelum pengenceran (mL atau L)

Contoh Penerapan Faktor Pengenceran dalam Titrasi Asam Basa

Berikut adalah beberapa contoh penerapan faktor pengenceran beserta perhitungannya dalam analisis titrasi asam basa:

Contoh 1:

Sebanyak 25 mL larutan HCl 2 M diencerkan dengan aquades hingga volumenya 100 mL. Larutan HCl hasil pengenceran ini kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M. Volume NaOH yang diperlukan untuk titik ekivalen adalah 30 mL. Hitung konsentrasi awal HCl sebelum pengenceran!

Penyelesaian:

  • Volume awal HCl = 25 mL
  • Volume akhir HCl = 100 mL
  • Molaritas NaOH (M2) = 0,2 M
  • Volume NaOH untuk titik ekivalen (V2) = 30 mL
Baca Juga!  Konsep Diprotik dan Deprotonasi pada Reaksi Asam Basa

Menghitung faktor pengenceran:

Faktor Pengenceran = Volume Akhir / Volume Awal 
   = 100 mL / 25 mL
   = 4

Menghitung Molaritas HCl sebelum pengenceran (M1):

M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 25 mL = 0,2 M x 30 mL
M1 = (0,2 M x 30 mL) / 25 mL
   = 2 M

Jadi konsentrasi asal HCl sebelum pengenceran adalah 2 M.

Contoh 2:

Sebanyak 5 mL larutan CH3COOH 1,5 M diencerkan dengan aquades hingga 100 mL. Larutan CH3COOH hasil pengenceran ini kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,3 M memerlukan volume sebanyak 15 mL untuk mencapai titik ekivalen. Hitung berapa molaritas asam cuka (CH3COOH) sebelum pengenceran!

Penyelesaian:

  • Volume CH3COOH sebelum pengenceran (V1) = 5 mL
  • Volume CH3COOH setelah pengenceran (V2) = 100 mL
  • Molaritas NaOH (M2) = 0,3 M
  • Volume NaOH untuk titik ekivalen (V2) = 15 mL

Menghitung faktor pengenceran:

Faktor Pengenceran = Volume Akhir / Volume Awal
    = 100 mL / 5 mL
    = 20

Menghitung Molaritas CH3COOH sebelum pengenceran (M1):

M1 x V1 = M2 x V2  
M1 x 5 mL = 0,3 M x 15 mL
M1 = (0,3 M x 15 mL) / 5 mL
    = 1,5 M

Jadi molaritas asam cuka (CH3COOH) sebelum pengenceran adalah 1,5 M.

Pentingnya Faktor Pengenceran dalam Titrasi Asam Basa

Berdasarkan contoh di atas, dapat dilihat bahwa faktor pengenceran memiliki peranan penting dalam analisis titrasi asam basa. Beberapa alasan mengapa faktor pengenceran harus diperhitungkan adalah:

  1. Mendapatkan hasil yang akurat dan valid. Jika faktor pengenceran tidak diperhitungkan, hasil perhitungan konsentrasi dari titrasi tidak mencerminkan konsentrasi sebenarnya dari sampel.
  2. Menstandarisasi prosedur analisis. Faktor pengenceran diperlukan jika dilakukan pengenceran sebelum titrasi agar standarisasi prosedur analisis tetap terjaga.
  3. Memperkecil kesalahan. Kesalahan perhitungan dapat diminimalisir dengan memasukkan faktor pengenceran ke dalam perhitungan.

Dengan demikian, penting bagi analis kimia untuk selalu memperhatikan apakah terjadi pengenceran sebelum titrasi dan memasukkan faktor pengencerannya ke dalam perhitungan. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan hasil analisis titrasi asam basa yang akurat dan valid sesuai prosedur baku.

Baca Juga!  Fungsi dan Perbedaan Trayek Indikator pH

Teknik Pengenceran dalam Titrasi Asam Basa

Beberapa teknik pengenceran yang dapat dilakukan dalam titrasi asam basa antara lain:

1. Pengenceran berseri

Cara ini dilakukan dengan membuat larutan pengencer dalam beberapa tahap pengenceran bertingkat. Misalnya sampel asal diencerkan 10 kali pengenceran (pengenceran I), lalu diambil larutan hasil pengenceran I dan diencerkan lagi 10 kali (pengenceran II).

Rumus faktor pengenceran total:

Faktor Pengenceran Total = Faktor Pengenceran I x Faktor Pengenceran II x Faktor Pengenceran III .....

2. Pengenceran langsung

Larutan sampel diencerkan langsung sekaligus dalam satu tahap pengenceran berdasarkan perhitungan faktor pengenceran. Teknik ini lebih sederhana dan cepat.

3. Pengenceran dengan pelarut yang sesuai

Pelarut yang digunakan harus sesuai dan dapat melarutkan sampel, misalnya menggunakan larutan asam tertentu jika sampel adalah sejenis basa atau sebaliknya.

Pemilihan teknik pengenceran disesuaikan dengan jenis sampel, prosedur analisis, serta tingkat akurasi dan validitas data yang diinginkan. Pastikan selalu mencantumkan faktor pengenceran dalam perhitungan titrasi.

Demikian penjelasan lengkap mengenai faktor pengenceran beserta contoh penerapannya dalam titrasi asam basa. Faktor pengenceran wajib diperhitungkan untuk mendapatkan hasil analisis titrasi yang akurat dan valid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *