Scroll untuk baca artikel
Kimia

Zat Kimia Neurotransmitter Yang Berfungsi Menghantarkan Impuls Saraf Antar Neuron

Avatar
×

Zat Kimia Neurotransmitter Yang Berfungsi Menghantarkan Impuls Saraf Antar Neuron

Sebarkan artikel ini
Zat Kimia Neurotransmitter Yang Berfungsi Menghantarkan Impuls Saraf Antar Neuron

Neurotransmitter atau neurotransmiter adalah zat kimia yang berperan penting dalam komunikasi antar neuron di otak. Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal listrik atau impuls saraf dari satu neuron ke neuron lainnya. Tanpa adanya neurotransmitter, neuron-neuron di otak kita tidak akan mampu berkomunikasi dan mengirimkan informasi.

Proses komunikasi antar neuron yang melibatkan neurotransmitter ini disebut sinapsis. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang:

Pengertian Neurotransmitter

Secara definisi, neurotransmitter atau neurotransmiter adalah senyawa kimia yang digunakan oleh sistem saraf untuk mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron lainnya. Neurotransmitter dihasilkan oleh neuron prasinapsis dan dilepaskan ke celah sempit yang disebut celah sinapsis.

Di seberang celah sinapsis, molekul neurotransmitter ini akan berikatan dengan reseptor yang terletak pada neuron pascasinapsis. Ikatan ini akan membuka kanal ion yang mengubah potensial listrik neuron pascasinapsis, sehingga sinyal saraf terkirim dari satu neuron ke neuron berikutnya.

https://tse1.mm.bing.net/th?q=Sinapsis Kimia

Jadi pada dasarnya, neurotransmitter berperan sebagai molekul penghantar pesan antar neuron yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan transfer informasi di dalam sistem saraf. Tanpa adanya neurotransmitter, neuron tidak dapat mengirimkan sinyal ke neuron lain.

Jenis-jenis Neurotransmitter

Terdapat berbagai jenis neurotransmitter yang telah diidentifikasi hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:

1. Asetilkolin

Asetilkolin adalah salah satu neurotransmitter pertama yang berhasil diidentifikasi. Asetilkolin banyak ditemukan pada sinapsis saraf motorik dan beberapa bagian otak yang berperan dalam pembelajaran dan memori.

Baca Juga!  Faktor Pengenceran Pada Titrasi Asam Basa: Definisi, Rumus, Dan Contoh Penerapan

2. Dopamin

Dopamin berfungsi sebagai neurotransmitter di berbagai pathway saraf yang mengontrol gerakan, motivasi, kesenangan, kognisi, perhatian, dan penghargaan diri. Gangguan pada sistem dopamin dikaitkan dengan penyakit Parkinson dan skizofrenia.

3. Serotonin

Serotonin disebut sebagai molekul kebahagiaan karena berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan perilaku agresif. Ketidakseimbangan serotonin dikaitkan dengan depresi dan gangguan kecemasan.

4. Glutamat

Glutamat adalah neurotransmitter pembangkit eksitasi utama di sistem saraf pusat dengan peran penting dalam pembelajaran dan memori. Berlebihnya glutamat dapat menyebabkan kerusakan dan kematian neuron.

5. GABA

GABA (Gamma-Aminobutyric acid) adalah neurotransmitter penghambat utama di otak. GABA berperan menekan aktivitas berlebihan neuron sehingga menjaga keseimbangan sistem saraf.

Nah itu dia beberapa contoh neurotransmitter beserta perannya. Selain itu masih banyak jenis lain seperti epinefrin, norepinefrin, histamin, dan lain-lain. Masing-masing neurotransmitter memiliki peran khusus dalam mengatur fungsi otak dan perilaku manusia.

Fungsi Neurotransmitter

Sebagai molekul signal, neurotransmitter memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Menghantarkan sinyal listrik atau impuls saraf dari satu neuron ke neuron lain.
  • Mengatur polarisasi membrane neuron pascasinapsis.
  • Mengontrol aktivitas sel target di otak dan tubuh.
  • Menginisiasi potensial aksi pada neuron pascasinapsis.
  • Mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, memori, perhatian, dan fungsi kognitif lain.
  • Menjaga homeostasis dan keseimbangan lingkungan internal tubuh.

Jadi secara singkat, fungsi utama neurotransmitter adalah sebagai molekul signal yang menghantarkan informasi antar neuron di otak dan medulla spinalis. Neurotransmitter juga mengatur berbagai proses fisiologis dan perilaku pada manusia dan hewan.

Mekanisme Kerja Neurotransmitter

Bagaimana sebenarnya proses neurotransmitter melepas sinyal dari satu neuron ke neuron lain? Yuk kita lihat mekanisme kerjanya:

Baca Juga!  Listrik Elektrostatik: Pengertian, Proses Kerja, dan Contoh
  1. Sintesis molekul neurotransmitter Neurotransmitter disintesis di dalam badan sel neuron prasinapsis, kemudian dimasukkan ke dalam vesikel.
  2. Perjalanan menuju ujung akson Vesikel berisi neurotransmitter bergerak sepanjang mikrotubulus menuju ujung akson.
  3. Pelepasan ke celah sinapsis Ketika impuls saraf tiba di ujung akson, vesikel melebur dengan membran dan melepaskan molekul neurotransmitter ke celah sinapsis.
  4. Ikatan neurotransmitter ke reseptor Neurotransmitter berdifusi ke membran sel neuron pascasinapsis dan berikatan dengan reseptor spesifik.
  5. Terbukanya kanal ion Ikatan ini membuka kanal ion yang mengalirkan ion Na+, K+, Ca2+, atau Cl- ke dalam sel.
  6. Terjadinya potensial aksi Perubahan aliran ion ini menimbulkan potensial aksi pada neuron pascasinapsis sehingga sinyal saraf terkirim.
  7. Pengakhiran sinyal Enzim khusus memecah atau menarik kembali molekul neurotransmitter agar tidak terus-menerus membuka kanal ion.

Nah, itu dia rangkaian proses kerja neurotransmitter secara singkat. Adanya mekanisme pengakhiran sinyal di langkah terakhir sangat penting untuk mencegah aktivasi berlebihan pada neuron pascasinapsis.

Gangguan Terkait Neurotransmitter

Gangguan keseimbangan atau kadar neurotransmitter dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, di antaranya:

1. Depresi

Depresi dikaitkan dengan rendahnya kadar neurotransmitter serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Obat antidepresan bekerja dengan meningkatkan ketersediaan neurotransmitter ini di otak.

2. Alzheimer

Penurunan kadar asetilkolin dikaitkan dengan hilangnya sel-sel saraf pada penderita Alzheimer. Obat yang meningkatkan kadar asetilkolin digunakan untuk meringankan gejala.

3. Parkinson

Hilangnya neuron dopaminergik di otak menyebabkan gejala Parkinson seperti tremor dan gangguan motorik. Terapi dopamin sering diberikan untuk menggantikan fungsi dopamin yang berkurang.

4. Skizofrenia

Skizofrenia dikaitkan dengan aktivitas dopamin dan glutamat yang berlebihan di jalur saraf tertentu di otak. Obat antipsikotik bekerja dengan menekan efek dopamine.

Baca Juga!  Teori Reaksi Kimia: Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis

Nah itu dia beberapa contoh gangguan akibat ketidakseimbangan neurotransmitter. Selain penyakit di atas, masih banyak kondisi medis lain yang juga terkait dengan gangguan neurotransmisi di otak dan saraf.

Kesimpulan

Itulah pembahasan panjang lebar mengenai zat kimia penghantar pesan antar neuron yang disebut neurotransmitter. Kita telah membahas pengertian, macam, fungsi, mekanisme, dan berbagai hal terkait neurotransmiter. Intinya, keberadaan neurotransmitter sangat krusial dalam komunikasi antar neuron di sistem saraf. Gangguan pada neurotransmisi ini dapat memicu timbulnya beragam penyakit neurologis dan psikiatrik. Semoga artikel ini bisa menambah pemahaman kita tentang proses komunikasi antar sel saraf di otak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *