Scroll untuk baca artikel
Komunikasi

Filsafat Komunikasi Menurut Onong Effendi

Avatar
×

Filsafat Komunikasi Menurut Onong Effendi

Sebarkan artikel ini
Filsafat Komunikasi Menurut Onong Effendi

Komunikasi adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Kita berkomunikasi setiap hari, baik secara verbal maupun non-verbal, untuk menyampaikan pesan, ide, dan emosi kepada orang lain. Namun, pernahkah kamu memikirkan apa sebenarnya hakikat dari komunikasi itu sendiri? Bagaimana teori-teori komunikasi dikembangkan dan diuji? Inilah yang dipelajari dalam filsafat komunikasi.

Apa itu Filsafat Komunikasi?

Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari teori dan proses komunikasi secara mendalam, menyeluruh, dan kritis dari berbagai sudut pandang. Definisi ini disampaikan oleh Onong U. Effendi, salah satu pakar komunikasi Indonesia.

Kata kuncinya adalah:

  • Fundamental
  • Metodologis
  • Sistematis
  • Analitis
  • Kritis
  • Holistis

Jadi, filsafat komunikasi tidak hanya mempelajari komunikasi secara dangkal, tetapi benar-benar menggali akar permasalahannya.

Menelaah Secara Fundamental

Pertama, filsafat komunikasi berupaya memahami landasan dasar atau hakikat dari komunikasi itu sendiri. Misalnya:

“Apa itu komunikasi? Mengapa manusia perlu berkomunikasi? Apa tujuan utama dari komunikasi?”

Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti ini diupayakan untuk dijawab secara mendalam dalam filsafat komunikasi.

Contohnya, salah satu definisi komunikasi yang fundamental adalah:

“Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain untuk mencapai kesamaan makna.”

Definisi ini menekankan bahwa komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga memastikan pesan tersebut dimaknai dengan benar oleh penerima pesan.

Metodologis dan Sistematis

Selanjutnya, filsafat komunikasi menggunakan metode dan pendekatan yang sistematis dalam mengkaji komunikasi. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain:

  • Fenomenologi
  • Hermeneutika
  • Analisis wacana kritis

Misalnya, dengan menggunakan metode fenomenologi, kita bisa menganalisis secara sistematis bagaimana pesan disampaikan dan dimaknai dalam suatu budaya tertentu.

Atau dengan analisis wacana kritis, kita bisa mengkaji bagaimana bahasa dan wacana digunakan untuk melegitimasi atau mendominasi kelompok tertentu dalam masyarakat.

Analitis dan Kritis

Filsafat komunikasi juga mengkaji teori dan proses komunikasi secara analitis dan kritis, tidak sekedar menerima begitu saja. Salah satu contohnya adalah kritik terhadap teori komunikasi linear.

Teori linear menganggap komunikasi sebagai proses satu arah, di mana:

  1. Pengirim menyampaikan pesan
  2. Pesan diterima oleh penerima

Namun, para filsuf komunikasi mengkritisi asumsi ini dengan mempertanyakan peran aktif komunikan dalam memaknai pesan yang diterima.

Mereka berargumen bahwa penerima pesan bukanlah pihak yang pasif, tetapi juga berperan aktif dalam menginterpretasikan dan memberi makna pada pesan tersebut berdasarkan latar belakang budaya, pengalaman, dan konteks mereka masing-masing.

Holistis

Terakhir, filsafat komunikasi mempelajari komunikasi dari berbagai dimensi secara holistis dan terpadu, meliputi:

  • Bidang (komunikasi bisnis, politik, antarbudaya, dll.)
  • Sifat (verbal, non-verbal)
  • Tatanan (interpersonal, organisasi, massa)
  • Tujuan
  • Fungsi
  • Teknik
  • Metode

Salah satu contohnya adalah mengkaji bagaimana komunikasi verbal dan non-verbal saling melengkapi dalam konteks komunikasi antarbudaya.

Misalnya, saat berkomunikasi dengan orang dari budaya lain, kita tidak hanya memperhatikan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga bahasa tubuh, jarak fisik, kontak mata, dan aspek non-verbal lainnya yang bisa memiliki makna berbeda di setiap budaya.

Komunikasi VerbalKomunikasi Non-Verbal
Kata-kata yang diucapkan, Nada bicara, IntonasiBahasa tubuh, Ekspresi wajah, Kontak mata, Jarak fisik

Dengan memahami kedua aspek ini secara holistis, kita bisa berkomunikasi lebih efektif dalam konteks antarbudaya.

Jadi, filsafat komunikasi memberikan pemahaman yang utuh, mendalam, dan kritis tentang seluruh aspek komunikasi, baik secara teoretis maupun praktis, dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang sistematis.

“Komunikasi adalah jantung dari interaksi manusia. Filsafat komunikasi membantu kita memahami aliran darah yang mengalir di dalamnya.” – Julia T. Wood, Pakar Komunikasi

Kesimpulan

Filsafat komunikasi adalah disiplin yang mengkaji teori dan proses komunikasi secara mendalam dari berbagai sudut pandang. Dengan menelaah secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis, filsafat komunikasi membantu kita memahami hakikat, landasan, dan kompleksitas komunikasi itu sendiri. Pemahaman ini sangat penting untuk mengembangkan teori dan praktik komunikasi yang lebih efektif di berbagai bidang kehidupan.

Baca Juga!  Mengapa Teori Agenda Setting Lebih Sering Digunakan oleh Humas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *