Scroll untuk baca artikel
Rupa

Hubungan Humas dengan Bidang Pemasaran, Periklanan, Publisitas dan Propaganda

Avatar
×

Hubungan Humas dengan Bidang Pemasaran, Periklanan, Publisitas dan Propaganda

Sebarkan artikel ini
Hubungan Humas dengan Bidang Pemasaran Periklanan Publisitas dan Propaganda

Hai teman-teman, kali ini kita akan membahas mengenai hubungan antara humas dengan bidang-bidang seperti pemasaran, periklanan, publisitas dan propaganda. Kita juga akan bicarakan bagaimana aktivitas humas ini bisa mempengaruhi reputasi dan kesuksesan sebuah organisasi atau perusahaan.

Topik ini cukup menarik karena banyak orang awam yang masih bingung membedakan antara humas, pemasaran, dan bidang-bidang terkait lainnya. Nah, melalui artikel ini, saya berharap kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Definisi Humas

Sebelum masuk lebih jauh, alangkah baiknya kita pahami dulu apa itu humas. Humas atau public relations adalah fungsi manajemen yang bertujuan membangun hubungan baik dan citra positif antara organisasi dengan publiknya, baik publik internal (karyawan) maupun eksternal (pelanggan, mitra bisnis, pemerintah, media massa, dan lainnya).

Humas

Humas bertugas merencanakan dan melaksanakan berbagai program komunikasi persuasif guna menjaga hubungan harmonis dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap kesuksesan organisasi.

Beberapa contoh program humas antara lain:

  • Media relations (hubungan media)
  • Employee relations (hubungan karyawan)
  • Community relations (hubungan masyarakat)
  • Customer relations (hubungan pelanggan)

Nah, dari situ kita bisa melihat bahwa lingkup kerja humas cukup luas, yang mencakup baik komunikasi internal maupun eksternal suatu organisasi.

Hubungan Humas dan Pemasaran

Humas memiliki keterkaitan yang erat dengan bidang pemasaran. Tugas utama pemasaran adalah memengaruhi konsumen agar mau membeli produk atau jasa perusahaan. Di sini humas bisa membantu dengan berperan meningkatkan awareness, membangun citra positif dan preferensi merek di benak konsumen.

Dengan kata lain, program-program komunikasi dari humas bisa turut mendukung tercapainya tujuan-tujuan pemasaran dan finansial perusahaan. Sebagai contoh, kegiatan hubungan media (media relations) dari humas bisa menghasilkan publisitas positif yang membantu penjualan.

Baca Juga!  7 Jenis Kerajinan Bahan Limbah Terbaik untuk Interior, Eksterior, dan Aksesoris yang Dapat Menambah Nilai Kreativitas Anda

Jadi meski berbeda, pemasaran dan humas sama-sama bertujuan membangun reputasi merek/perusahaan serta meningkatkan loyalitas pelanggan. Keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Humas dan Periklanan

Lalu bagaimana dengan periklanan? Periklanan sebenarnya merupakan salah satu “tools” atau instrumen yang digunakan oleh humas. Lewat iklan, humas bisa menyebarkan pesan-pesan komunikasi kepada khalayak sasaran secara massal.

Iklan

Keuntungan periklanan bagi humas adalah kemampuannya untuk mengendalikan pesan. Artinya humas bisa menentukan secara spesifik apa pesan yang ingin disampaikan, kapan pesan itu ditayangkan, serta di media mana pesan disebarkan ke publik/khalayak sasaran.

Namun perlu diingat bahwa biaya periklanan biasanya mahal dan belum tentu efektif. Oleh karena itu, humas perlu mempertimbangkan matang-matang dalam menggunakan periklanan sebagai “tools”-nya.

Publisitas dan Propaganda

Selain periklanan, publisitas juga kerap digunakan oleh para praktisi humas. Publisitas berarti menempatkan informasi yang menarik di media massa tanpa membayar atau melalui liputan pers. Contoh publisitas antara lain artikel opini, editorial media, atau pemberitaan.

Berbeda dengan periklanan yang berbayar, publisitas bergantung pada kesediaan media massa untuk meliput suatu informasi. Oleh karena itu, tugas humas adalah “memancing” perhatian media dengan mengemas informasinya semenarik mungkin agar layak diberitakan. Jika berhasil, publisitas bisa menjadi “marketing tool” yang sangat efektif.

Sementara itu, propaganda acapkali dikaitkan dengan humas dan periklanan. Namun sebenarnya, propaganda berbeda karena bersifat sangat berpihak (bias) dan cenderung memanipulasi fakta demi kepentingan tertentu. Propaganda kerap menggunakan informasi yang salah atau setengah benar untuk mempengaruhi opini publik.

Jadi bisa dibilang, propaganda bertolak belakang dengan humas. Sebab humas justru mengedepankan keterbukaan informasi dan komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya.

Baca Juga!  5 Struktur Kota berdasarkan Teori Inti Ganda: Memahami Pusat Bisnis dan Industri

Dampak terhadap Citra dan Reputasi

Nah, setelah memahami hubungan humas dengan bidang-bidang terkaitnya, kita bisa melihat bahwa pada dasarnya kegiatan humas dapat berdampak besar terhadap pencitraan dan reputasi sebuah organisasi.

Lewat beragam program komunikasinya, humas mampu membentuk opini publik sehingga citra positif (positive image) suatu perusahaan akan terbangun. Citra positif ini pada gilirannya akan meningkatkan reputasi dan nama baik perusahaan di mata khalayak luas.

Tidak hanya itu, humas juga bertugas menjaga dan memperbaiki citra perusahaan ketika terjadi krisis yang berpotensi merusak reputasinya. Dengan kata lain, peran humas dalam manajemen reputasi dan krisis suatu organisasi juga cukup besar.

Kesimpulan

Itulah pembahasan panjang lebar mengenai peran strategis humas beserta interaksinya dengan bidang-bidang seperti pemasaran, periklanan, dan publisitas. Singkatnya, meski berbeda, namun humas dan bidang terkait lainnya sama-sama berupaya membentuk opini publik agar mendukung kesuksesan organisasi.

Namun perlu diingat bahwa propaganda kerap bertentangan dengan humas karena bersifat manipulatif. Humas sejatinya harus mengedepankan transparansi dan komunikasi dua arah yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya.

Semoga artikel singkat ini bisa menambah pemahaman kita tentang dunia humas dan public relations. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *