Scroll untuk baca artikel
Rupa

3 Tipe Organisasi: Fungsional, Pasar/Produk, dan Matriks

Avatar
×

3 Tipe Organisasi: Fungsional, Pasar/Produk, dan Matriks

Sebarkan artikel ini
Tipe Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi bisa berbentuk perusahaan, lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, atau kelompok nirlaba.

Setiap organisasi memiliki struktur tertentu yang menentukan hubungan antar anggota dan pembagian kerja di dalamnya. Struktur organisasi yang tepat sangat penting agar organisasi dapat berjalan efektif dalam mencapai tujuannya.

Ada berbagai macam struktur organisasi, diantaranya:

Organisasi Berdasarkan Fungsi

Organisasi berdasarkan fungsi (functional organization) adalah tipe organisasi di mana pekerjaan dikelompokkan berdasarkan fungsi atau departemen yang berbeda.

Contoh departemen dalam organisasi berdasarkan fungsi:

  • Departemen Pemasaran
  • Departemen Keuangan
  • Departemen Produksi
  • Departemen Sumber Daya Manusia
  • Departemen Penelitian dan Pengembangan
  • dan lain-lain

Setiap departemen terdiri dari orang-orang dengan keahlian dan keterampilan yang sejenis. Misalnya, departemen pemasaran diisi oleh orang-orang yang paham strategi pemasaran. Departemen produksi diisi oleh ahli teknik dan operator pabrik.

Contoh Organisasi Berdasarkan Fungsi

Kelebihan Organisasi Fungsional

Beberapa kelebihan organisasi berdasarkan fungsi, antara lain:

  • Spesialisasi tinggi. Setiap departemen dikelola oleh para ahli di bidangnya masing-masing sehingga spesialisasinya sangat tinggi.
  • Koordinasi yang baik dalam setiap departemen karena setiap orang memiliki keahlian yang sama.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas karena ada pembagian kerja yang jelas.

Kekurangan Organisasi Fungsional

Beberapa kelemahan organisasi berdasarkan fungsi, antara lain:

  • Komunikasi antar departemen kurang baik karena masing-masing departemen berorientasi pada fungsinya sendiri.
  • Fokus pada departemen, bukan pada tujuan organisasi secara keseluruhan.
  • Inovasi sulit dilakukan karena setiap departemen cenderung kaku pada fungsinya masing-masing.
Baca Juga!  Hubungan Islam dan Politik: Haruskah Dipisahkan atau Terintegrasi?

Organisasi berdasarkan fungsi cocok untuk perusahaan yang berproduksi massal dengan proses yang sudah mapan. Tetapi kurang cocok untuk perusahaan yang membutuhkan inovasi dan kreativitas tinggi.

Organisasi Pasar/Produk

Selain organisasi fungsional, ada juga organisasi pasar atau organisasi produk. Organisasi ini strukturnya dibagi berdasarkan pasar atau produk yang ditangani.

Beberapa contoh organisasi berdasarkan pasar/produk:

  • Perusahaan kosmetik yang terbagi ke dalam divisi perawatan kulit, divisi make up, divisi perawatan rambut.
  • Perusahaan elektronik yang terbagi ke dalam divisi produk televisi, divisi produk kulkas, divisi produk mesin cuci.
  • Perusahaan pemasaran yang terbagi ke dalam divisi pemasaran Amerika, divisi pemasaran Eropa, divisi pemasaran Asia.
Contoh Organisasi Berdasarkan Produk

Kelebihan Organisasi Pasar/Produk

Beberapa kelebihan organisasi pasar/produk adalah:

  • Fokus pada pasar atau produk tertentu sehingga pemahamannya lebih mendalam.
  • Bisa menangani permintaan pasar yang berbeda-beda.
  • Meningkatkan pengetahuan mengenai selera konsumen di setiap pasar.

Kekurangan Organisasi Pasar/Produk

Sedangkan kelemahan organisasi pasar/produk antara lain:

  • Koordinasi antar divisi biasanya kurang baik.
  • Masing-masing divisi cenderung egois dan tidak mau berbagi informasi.
  • Adanya persaingan yang tidak sehat dan konflik kepentingan antar divisi.
  • Kesulitan dalam melakukan standarisasi produk/layanan di seluruh perusahaan.

Organisasi berdasarkan pasar/produk cocok untuk perusahaan yang mempunyai banyak variasi produk atau menargetkan banyak segmen pasar yang berbeda.

Struktur Organisasi Matriks

Nah, lalu bagaimana cara menggabungkan kelebihan organisasi fungsional dan organisasi pasar/produk? Jawabannya adalah dengan menerapkan struktur organisasi matriks.

Dalam struktur matriks, setiap karyawan akan memiliki lebih dari satu atasan. Misalnya selain bertanggung jawab pada manajer fungsional, karyawan juga bertanggung jawab pada manajer proyek.

Berikut ini contoh struktur organisasi matriks:

Contoh Struktur Organisasi Matriks

Dari gambar di atas terlihat bahwa struktur matriks menggabungkan departemen fungsional (horizontal) dengan tim proyek (vertikal).

Baca Juga!  Ruang Lingkup dan Dasar Hukum Peralihan Hak Atas Tanah

Jadi misalnya Anton bekerja di departemen pemasaran. Dia bertanggung jawab kepada Toni selaku manajer pemasaran.

Tetapi Anton juga menjadi anggota tim proyek peluncuran produk baru yang diketuai oleh Ririn. Jadi Anton juga harus melapor ke Ririn terkait progres proyek.

Dengan struktur matriks, Anton bisa mendapatkan keahlian khusus dari departemen pemasaran serta berkoordinasi lintas departemen dalam tim proyek peluncuran produk baru.

Kelebihan Struktur Matriks

Beberapa kelebihan struktur organisasi matriks, yaitu:

  • Meningkatkan fleksibilitas organisasi karena sumber daya bisa dialokasikan lintas departemen.
  • Memungkinkan berbagi sumber daya yang efisien antar proyek.
  • Mendorong partisipasi dan komunikasi lintas fungsional.

Kekurangan Struktur Matriks

Sedangkan kelemahan struktur matriks adalah:

  • Kompleksitas organisasi meningkat drastis karena banyaknya jalur koordinasi.
  • Ambiguitas peran dan konflik kepentingan karena bawahan memiliki beberapa atasan.
  • Dua jalur komando (fungsional dan proyek) yang dapat membingungkan bawahan.

Kesimpulan

Itulah ulasan mengenai 3 tipe organisasi, yaitu organisasi fungsional, organisasi pasar/produk, dan struktur matriks beserta contoh, kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tidak ada struktur organisasi yang paling ideal. Setiap tipe organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan struktur organisasi harus disesuaikan dengan kondisi dan tujuan organisasi.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur organisasi yang tepat adalah strategi perusahaan, ukuran organisasi, lingkungan yang dihadapi, serta tahap daur hidup organisasi.

Dengan memilih struktur organisasi yang tepat, sebuah perusahaan atau institusi akan lebih mampu beradaptasi dan efektif merespons perubahan lingkungan bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *