Scroll untuk baca artikel
Rupa

Terpecahnya Jerman Menjadi Dua Negara Setelah Perang Dunia II

Avatar
×

Terpecahnya Jerman Menjadi Dua Negara Setelah Perang Dunia II

Sebarkan artikel ini
Terpecahnya Jerman Menjadi Dua Negara Setelah Perang Dunia II

Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan telak Jerman Nazi. Namun demikian, kekalahan Jerman tidak serta merta mengakhiri masalah di Eropa. Justru sebaliknya, kekalahan Jerman Nazi memicu lahirnya masalah baru yaitu Perang Dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet.

Salah satu akar Perang Dingin ini bisa ditelusuri dari nasib Jerman pasca Perang Dunia II, terutama terkait pembagian wilayah pendudukan Jerman menjadi 4 zona yang dikelola Sekutu, yang kemudian berujung pada terpecahnya Jerman menjadi 2 negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.

Pembagian Jerman ini resmi tercatat dalam Perjanjian Potsdam yang ditandatangani para pemimpin Sekutu pada 1 Agustus 1945. Tulisan ini akan membahas mengenai isi Perjanjian Potsdam dan bagaimana dampaknya terhadap terbelahnya Jerman serta munculnya Perang Dingin.

Perjanjian Potsdam dan Nasib Jerman Pasca PD II

Perjanjian Potsdam merupakan konferensi para pemimpin Sekutu Perang Dunia II untuk menentukan nasib Jerman dan Eropa pasca perang. Konferensi ini dihadiri oleh:

  • Harry S. Truman (AS) menggantikan Franklin D. Roosevelt yang meninggal
  • Winston Churchill (Inggris) yang kemudian digantikan Clement Atlee
  • Joseph Stalin (Uni Soviet)
Baca Juga!  Tari Gambyong: Ragam Gerak Elegan yang Memukau!

Beberapa keputusan penting dalam Perjanjian Potsdam antara lain:

1. Pembagian Jerman menjadi 4 Zona Pendudukan

Jerman dibagi menjadi 4 zona pendudukan yang masing-masing dikelola oleh tentara Sekutu, yaitu:

  • Zona Barat dikelola Inggris, Prancis, dan Amerika
  • Zona Timur (sekitar 1/4 wilayah Jerman) dikelola Uni Soviet

Pembagian ini awalnya dimaksudkan untuk memudahkan administrasi pendudukan dan menghukum Jerman atas perang yang dicetuskan. Namun pada praktiknya, zona-zona ini kemudian menjadi cikal bakal terbelahnya Jerman.

Peta Zona Pendudukan Jerman Pasca PD II

2. Jerman Diduduki hingga Terbentuk Pemerintahan Demokratis

Perjanjian ini juga menetapkan Jerman akan tetap diduduki oleh Sekutu hingga terbentuk pemerintahan demokratis di Jerman. Ini berarti kedaulatan Jerman sebagai negara merdeka dibatasi oleh Sekutu.

Sayangnya ketegangan antara Barat dan Timur semakin memuncak hingga akhirnya masing-masing blok Sekutu membentuk pemerintahan sendiri di zona pendudukan mereka, alih-alih membentuk pemerintahan bersama untuk Jerman.

3. Reparasi Perang oleh Jerman ke Sekutu

Jerman diwajibkan membayar ganti rugi perang kepada Sekutu, terutama Uni Soviet yang wilayahnya hancur akibat perang. Total reparasi ditetapkan sebesar $20 miliar, dengan Uni Soviet mendapatkan bagian terbesar yaitu $10 miliar.

Isu reparasi ini menjadi pemicu ketegangan Barat-Timur, karena AS dan Inggris akhirnya membatalkan kewajiban bayar Jerman ke Uni Soviet.

Terpecahnya Jerman Menjadi Dua Negara

Zona-zona pendudukan di Jerman pada akhirnya menjadi cikal bakal terbentuknya dua negara Jerman, akibat semakin memuncaknya ketegangan ideologi, politik, dan ekonomi antara Blok Barat dan Blok Timur.

Jerman Barat (Bundesrepublik Deutschland)

Pada 23 Mei 1949, zona pendudukan Barat yang dikelola Inggris, Prancis, dan Amerika membentuk negara baru bernama Republik Federal Jerman atau dalam bahasa Jerman-nya Bundesrepublik Deutschland.

Ibu kota negara ini terletak di Bonn, dengan sistem ekonomi kapitalis-demokratis mengikuti blok Barat.

Baca Juga!  Mengenal Sistem Ekonomi Pancasila dan Reformasi di Indonesia

Jerman Timur (Deutsche Demokratische Republik)

Sementara itu di zona Timur yang dikuasai Soviet, terbentuklah Republik Demokratik Jerman atau dalam bahasa Jerman-nya Deutsche Demokratische Republik pada 7 Oktober 1949.

Ibu kota negara komunis ini berada di Berlin Timur, menganut paham sosialis-komunis serta secara politik dan ekonomi berafiliasi ke blok Timur.

Dengan demikian maka secara de facto Jerman telah terpecah menjadi 2 negara yang berbeda ideologi serta bermusuhan satu sama lain hingga hampir 4 dekade lamanya.

Dampak Terpecahnya Jerman bagi Eropa dan Dunia

Terbelahnya Jerman ini menjadi salah satu penanda dimulainya Perang Dingin antara Blok Barat pimpinan Amerika Serikat melawan Blok Timur di bawah Uni Soviet. Perang dingin yang berlangsung hingga runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Beberapa dampak dari terpecahnya Jerman ini antara lain:

1. Pembangunan Tembok Berlin yang Membagi Kota

Kota Berlin yang berada di tengah-tengah wilayah Soviet sebenarnya juga dibagi menjadi 4 zona pendudukan. Namun zona Berlin Barat ini menjadi daerah enklave yang dikelilingi Jerman Timur.

Untuk mencegah warga Jerman Timur melarikan diri ke Berlin Barat, pada 1961 Uni Soviet membangun tembok raksasa yang memagari Berlin Barat. Tembok Berlin ini melambangkan pembagian ideologis dunia menjadi 2 blok yang saling bermusuhan.

Tembok Berlin Membelah Kota Berlin Menjadi Dua Bagian

2. Lahan Perang Dingin antara NATO dan Pakta Warsawa

Jerman Barat kemudian bergabung ke NATO, aliansi militer negara-negara Blok Barat. Sementara Jerman Timur menjadi anggota Pakta Warsawa, aliansi militer Blok Timur.

Kedua negara ini menjadi basis tentara bagi NATO dan Pakta Warsawa. Bahkan hingga akhir Perang Dingin, Jerman diperkirakan masih memiliki 1 juta tentara, personel intelijen dan persenjataan siap tempur.

3. Persaingan Teknologi dan Propaganda Ideologi Kapitalisme vs Komunisme

Jerman Barat dan Jerman Timur saling bersaing memproduksi teknologi militer dan propaganda ideologi mereka. Jerman Barat menunjukkan kemakmuran ekonomi kapitalisme sementara Jerman Timur memamerkan keunggulan teknologi dan ilmu pengetahuan sosialisme.

Baca Juga!  Apakah Mungkin Ada Kehidupan di Planet Merkurius?

Persaingan ini mencapai puncaknya pada 1957, ketika Uni Soviet meluncurkan Sputnik, satelit buatan manusia pertama ke angkasa. Hal ini memicu krisis misil di Jerman dan perlombaan penjelajahan angkasa antara AS dan Soviet.

Kesimpulan

Itulah sekilas sejarah terbelahnya Jerman menjadi Jerman Barat dan Timur pasca PD II sebagai akibat dari keputusan Sekutu dalam Perjanjian Potsdam. Kasus Jerman ini menjadi salah satu pemicu memuncaknya ketegangan Perang Dingin yang berdampak bagi dunia hingga hampir setengah abad.

Ironisnya, Perjanjian Potsdam yang bertujuan menghukum Jerman agar tak lagi mencetuskan perang, justru menjadi benih konflik baru yaitu Perang Dingin. Inilah salah satu bukti bahwa kebijakan yang didasari dendam dan balas dendam, jarang berujung pada perdamaian dunia yang hakiki.

Demikian artikel panjang dari saya tentang latar belakang terpecahnya Jerman akibat Perjanjian Potsdam. Semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan atau saran untuk perbaikan artikel ini, silakan tinggalkan komentar di bawah ya. Terima kasih sudah membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *