Scroll untuk baca artikel
Sosiologi

Stratifikasi Sosial: Sebuah Perjalanan Melalui Lapisan Masyarakat

Avatar
×

Stratifikasi Sosial: Sebuah Perjalanan Melalui Lapisan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Stratifikasi Sosial

Halo teman-teman! Hari ini kita akan membahas sebuah topik yang cukup menarik, yaitu stratifikasi sosial. Nah, sebelum kita masuk ke dalam pembahasan lebih lanjut, ada baiknya kita pahami dulu apa itu stratifikasi sosial.

Apa itu Stratifikasi Sosial?

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestige). Dengan kata lain, stratifikasi sosial merupakan pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan tertentu berdasarkan status, kekuasaan, dan sumber pendapatan yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.

Nah, sekarang kita sudah paham kan apa itu stratifikasi sosial? Baik, mari kita lanjutkan dengan membahas jenis-jenis stratifikasi sosial yang ada.

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

Ada tiga jenis stratifikasi sosial yang perlu kita ketahui, yaitu:

  1. Stratifikasi Sosial Terbuka
    Stratifikasi sosial terbuka adalah pengelompokan masyarakat yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal (perpindahan status sosial ke atas atau ke bawah). Contohnya adalah masyarakat di negara-negara demokratis seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Di negara-negara ini, seseorang dapat berpindah dari lapisan bawah ke lapisan atas (atau sebaliknya) dengan cara bekerja keras, berprestasi, dan meraih kesuksesan dalam hidupnya. Misalnya, seorang anak dari keluarga miskin yang berpendidikan rendah dapat menjadi seorang pengusaha sukses atau pejabat pemerintah dengan kerja keras dan prestasinya.

  1. Stratifikasi Sosial Tertutup
    Stratifikasi sosial tertutup adalah pengelompokan masyarakat yang tidak memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal. Seseorang akan selalu berada dalam lapisan yang sama sesuai kelahirannya. Contoh paling jelas dari stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta di India.

Dalam sistem kasta di India, seseorang yang lahir dalam kasta Brahmin (kasta tertinggi) akan selalu berada di lapisan atas masyarakat, sementara seseorang yang lahir dalam kasta Shudra (kasta terendah) akan selalu berada di lapisan bawah masyarakat. Tidak ada kemungkinan untuk berpindah kasta atau lapisan sosial.

Baca Juga!  Teori Struktural Fungsional: Tokoh, Asumsi, Pandangan, Kekuatan, dan Kelemahan
  1. Stratifikasi Sosial Campuran
    Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari stratifikasi terbuka dan tertutup. Seseorang dapat berpindah lapisan dengan cara pindah ke daerah yang tidak menganut sistem tertutup. Contohnya adalah sistem kasta di Bali.

Di Bali, masyarakat menganut sistem kasta yang cukup ketat. Namun, seseorang dapat berpindah lapisan dengan cara meninggalkan Bali dan pindah ke daerah lain di Indonesia yang tidak menganut sistem kasta yang sama.

Nah, sekarang kita sudah paham kan jenis-jenis stratifikasi sosial yang ada? Baik, mari kita lanjutkan dengan membahas unsur-unsur yang menentukan stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat.

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial

Ada beberapa unsur yang menentukan stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat, di antaranya:

  1. Kekayaan
    Seseorang yang memiliki kekayaan lebih akan menempati lapisan atas dalam masyarakat. Kekayaan dapat berupa harta benda, tanah, atau uang yang dimiliki oleh seseorang.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat, orang-orang kaya seperti Bill Gates, Jeff Bezos, dan Warren Buffett berada di lapisan atas masyarakat karena kekayaan yang mereka miliki.

  1. Kekuasaan
    Orang yang memiliki kekuasaan lebih besar akan menduduki lapisan atas dalam masyarakat. Kekuasaan dapat berupa kekuatan politik, militer, atau jabatan pemerintahan yang dimiliki oleh seseorang.

Misalnya, di Indonesia, presiden, menteri, dan pejabat tinggi negara berada di lapisan atas masyarakat karena kekuasaan yang mereka miliki.

  1. Kehormatan
    Seseorang yang memiliki kehormatan lebih tinggi akan menduduki lapisan atas dalam masyarakat. Kehormatan dapat berupa gelar kebangsawanan, gelar akademik, atau penghargaan yang diterima oleh seseorang.

Contohnya, di Inggris, keluarga kerajaan seperti Ratu Elizabeth II dan keluarganya berada di lapisan atas masyarakat karena kehormatan yang mereka miliki sebagai keluarga kerajaan.

  1. Pendidikan
    Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan menempatkan seseorang pada lapisan atas dalam masyarakat. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh seseorang, semakin tinggi pula lapisan sosial yang akan ditempatinya.
Baca Juga!  Teori Sosiologi: Pilihan Terbaik untuk Lingkungan Kerja dan Sosial Anda

Sebagai contoh, di Indonesia, seorang profesor atau doktor yang memiliki gelar akademik tinggi akan berada di lapisan atas masyarakat dibandingkan dengan seseorang yang hanya memiliki pendidikan sekolah dasar.

Nah, sekarang kita sudah paham kan unsur-unsur apa saja yang menentukan stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat? Baik, mari kita lanjutkan dengan membahas sifat-sifat stratifikasi sosial.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial memiliki beberapa sifat, di antaranya:

  1. Tertutup
    Stratifikasi sosial yang bersifat tertutup artinya sulit untuk berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain. Seseorang akan selalu berada dalam lapisan yang sama sesuai dengan kelahirannya.

Contoh stratifikasi sosial yang bersifat tertutup adalah sistem kasta di India seperti yang telah kita bahas sebelumnya.

  1. Terbuka
    Stratifikasi sosial yang bersifat terbuka memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal dan horizontal. Seseorang dapat berpindah dari lapisan bawah ke lapisan atas (atau sebaliknya) dengan cara bekerja keras dan berprestasi.

Contoh stratifikasi sosial yang bersifat terbuka adalah masyarakat di negara-negara demokratis seperti Amerika Serikat dan Inggris.

  1. Campuran
    Stratifikasi sosial yang bersifat campuran adalah gabungan dari sifat tertutup dan terbuka. Seseorang dapat berpindah lapisan dengan cara pindah ke daerah yang tidak menganut sistem tertutup.

Contoh stratifikasi sosial yang bersifat campuran adalah sistem kasta di Bali seperti yang telah kita bahas sebelumnya.

Nah, sekarang kita sudah paham kan sifat-sifat stratifikasi sosial yang ada? Baik, mari kita lanjutkan dengan membahas kaitannya dengan desa tempat saya berasal, yaitu Desa Balai Gadang.

Stratifikasi Sosial di Desa Balai Gadang

Desa Balai Gadang merupakan salah satu desa di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Masyarakat Minangkabau di desa ini masih memegang teguh sistem kekerabatan matrilineal dan adat istiadat.

Baca Juga!  Pola Adaptasi Anomie Menurut Robert K. Merton dan Relevansinya dengan Kejahatan Korupsi

Stratifikasi sosial di desa ini cenderung bersifat campuran. Di satu sisi, masih terdapat pengaruh sistem kekerabatan matrilineal yang membatasi mobilitas vertikal. Namun di sisi lain, masyarakat juga terbuka terhadap perubahan dan mobilitas sosial berdasarkan pencapaian individu.

Unsur-unsur seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan pendidikan masih menjadi faktor penentu stratifikasi sosial di desa ini. Orang yang memiliki kekayaan lebih, menduduki jabatan adat atau pemerintahan, memiliki gelar kehormatan, dan berpendidikan tinggi akan menduduki lapisan atas dalam masyarakat.

Sebagai contoh, di Desa Balai Gadang, seorang Datuk (pemimpin adat) yang memiliki kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan akan berada di lapisan atas masyarakat. Sementara itu, seorang petani miskin yang hanya memiliki pendidikan rendah akan berada di lapisan bawah masyarakat.

Namun, tidak menutup kemungkinan bagi seorang petani miskin untuk berpindah ke lapisan atas dengan cara bekerja keras, berprestasi, dan meraih kesuksesan dalam hidupnya. Misalnya, dengan menjadi seorang pengusaha sukses atau pejabat pemerintahan.

“Di Desa Balai Gadang, stratifikasi sosial masih cukup kuat. Namun, masyarakat juga terbuka terhadap perubahan dan mobilitas sosial berdasarkan pencapaian individu.” – Wawancara dengan Bapak Dt. Rajo Penghulu, Pemimpin Adat Desa Balai Gadang.

Nah, itulah pembahasan kita tentang stratifikasi sosial, jenis-jenisnya, unsur-unsurnya, sifat-sifatnya, dan kaitannya dengan Desa Balai Gadang tempat saya berasal. Semoga pembahasan ini dapat menambah wawasan kita tentang stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Sekian dari saya, sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *