Sertifikasi pustakawan dan arah arus komunikasi organisasi merupakan dua hal penting dalam dunia perpustakaan dan informasi. Sertifikasi pustakawan bertujuan untuk menjamin kompetensi pustakawan, sedangkan komunikasi organisasi diperlukan agar informasi dapat mengalir dengan baik di dalam organisasi perpustakaan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai kedua topik tersebut, termasuk konsep dasar, manfaat, jenis-jenis, hambatan, dan bagaimana penerapannya dalam organisasi perpustakaan.
Sertifikasi Pustakawan
Sertifikasi pustakawan adalah proses pemberian sertifikat kepada pustakawan yang telah memenuhi standar kompetensi tertentu. Sertifikasi ini penting untuk menjaga kualitas layanan perpustakaan kepada pemustaka.
Berikut adalah beberapa manfaat dari sertifikasi pustakawan:
- Menjamin kompetensi pustakawan dalam mengelola perpustakaan
- Meningkatkan kredibilitas dan citra positif pustakawan
- Memberikan rasa percaya diri bagi pustakawan
- Mendorong pustakawan untuk terus mengembangkan kemampuannya
Jenis Sertifikasi Pustakawan
Secara umum, ada dua jenis sertifikasi pustakawan, yaitu:
1. Sertifikasi Kompetensi: Sertifikasi yang dinilai berdasarkan uji kompetensi pustakawan terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang perpustakaan.
Beberapa kompetensi yang biasanya diuji antara lain:
- Mengoperasikan komputer
- Menyusun perencanaan perpustakaan
- Melakukan pengadaan bahan pustaka
- Memberikan layanan sirkulasi
- Melakukan alih media informasi
2. Sertifikasi Profesi: Sertifikasi yang diberikan oleh asosiasi profesi seperti IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia). Sertifikasi jenis ini lebih menitikberatkan penilaian pada kualifikasi akademik, pelatihan, dan pengalaman kerja.
Proses Sertifikasi Pustakawan
Agar mendapatkan sertifikat pustakawan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:
- Mendaftarkan diri pada lembaga sertifikasi
- Mengikuti persiapan sertifikasi (pelatihan, uji coba, dll)
- Mengikuti uji kompetensi tertulis
- Melakukan praktik kerja di perpustakaan
- Dinilai oleh asesor kompetensi
- Dinyatakan kompeten dan berhak mendapatkan sertifikat
Sertifikat pustakawan umumnya berlaku selama 5 tahun. Setelah itu, pustakawan harus mengikuti re-sertifikasi untuk memperbarui sertifikatnya.
Arah Arus Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses pertukaran informasi di dalam sebuah organisasi. Arah arus komunikasinya terdiri dari:
1. Komunikasi Vertikal
a. Komunikasi ke Bawah: Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan, contohnya penyampaian instruksi kerja. Tujuannya antara lain:
- Memberikan perintah dan penjelasan tugas
- Menyampaikan tujuan dan kebijakan organisasi
- Mengubah sikap karyawan
- Mencegah kesalahpahaman informasi
b. Komunikasi ke Atas: Komunikasi dari bawahan kepada atasan. Tujuannya antara lain:
- Menyampaikan saran dan masukan
- Melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas
- Mengemukakan permasalahan yang dihadapi
2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi antar karyawan yang setingkat, biasanya untuk tujuan koordinasi dan memecahkan masalah.
Manfaat Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi yang efektif memberikan banyak manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan produktivitas organisasi
- Memudahkan koordinasi antar bagian
- Menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis
- Mengurangi konflik internal
- Membangun citra positif organisasi
Hambatan Komunikasi Organisasi
Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam komunikasi organisasi:
- Rantai komando yang panjang
- Perbedaan latar belakang
- Prasangka buruk
- Penyaringan informasi
- Informasi berlebihan
Penerapan dalam Perpustakaan
Baik sertifikasi pustakawan maupun komunikasi organisasi sangat penting untuk diterapkan di perpustakaan.
Dengan sertifikasi, kompetensi pustakawan terjamin sehingga layanan perpustakaan berkualitas. Sementara komunikasi organisasi yang baik memungkinkan informasi mengalir lancar sehingga koordinasi dan kerja sama berjalan optimal.
Beberapa contoh penerapannya di perpustakaan:
- Pustakawan wajib memiliki sertifikat kompetensi
- Ada forum komunikasi internal antar pustakawan dan pimpinan
- Laporan perkembangan disampaikan secara berkala ke pimpinan
- Masalah atau kendala tugas dikomunikasikan dengan jelas
- Diadakan rapat koordinasi berkala antar bagian
Dengan penerapan yang baik, diharapkan kualitas layanan perpustakaan semakin meningkat.
Itulah pembahasan panjang lebar mengenai sertifikasi pustakawan dan arah arus komunikasi organisasi. Semoga artikel ini bermanfaat!