Seni pada Masa perundagian, juga dikenal sebagai Zaman Logam, merupakan periode yang menandai peralihan dari zaman prasejarah ke masa yang lebih maju. Masa ini berlangsung sekitar 10.000 tahun yang lalu, dan selama periode ini, masyarakat perundagian mengalami perkembangan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang seni. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana seni berkembang pada masa perundagian, termasuk teknik seni yang digunakan dan karya seni yang dihasilkan.
Masa Perundagian: Tinjauan Singkat
Masa perundagian adalah periode yang terjadi pada akhir zaman prasejarah. Pada masa ini, manusia telah memiliki kemampuan untuk mengolah logam, khususnya logam perunggu. Kemampuan ini membuka pintu bagi perkembangan teknologi dan seni yang lebih maju. Selama masa perundagian, masyarakat mulai meninggalkan penggunaan alat-alat batu dan beralih ke logam sebagai bahan dasar untuk berbagai keperluan, termasuk pembuatan seni.
Teknik Seni pada Masa Perundagian
Pada masa perundagian, masyarakat telah mengembangkan berbagai teknik seni yang unik. Beberapa teknik seni yang paling menonjol termasuk:
1. Seni Ukir pada Logam
Salah satu pencapaian paling menonjol dalam seni pada masa perundagian adalah seni ukir pada logam, terutama logam perunggu. Nekara perunggu adalah salah satu contoh nyata seni ukir ini. Nekara perunggu memiliki beragam bentuk, mulai dari bentuk bulat hingga bentuk hewan atau manusia. Masyarakat perundagian menghias nekara perunggu dengan ukiran yang rumit dan simbol-simbol yang mencerminkan kepercayaan dan tradisi pada masa itu.
2. Kapak Perunggu
Kapak perunggu adalah salah satu karya seni dan alat yang penting pada masa perundagian. Kapak ini terbuat dari logam perunggu dan memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai alat pertanian, senjata pertempuran, dan alat pemotong. Kapak perunggu dibuat dengan desain yang beragam, dan hiasan-hiasan di atasnya mencerminkan keindahan seni pada masa itu.
3. Seni Lukisan pada Gua
Seni lukisan pada masa perundagian umumnya berbentuk sederhana, seringkali menggambarkan gambar binatang. Lukisan-lukisan ini ditemukan di dalam gua-gua, dan mereka memberikan gambaran tentang kehidupan dan pandangan dunia masyarakat perundagian. Meskipun sederhana, seni lukisan gua ini memberikan wawasan berharga tentang budaya dan pemikiran mereka.
Teknik Pengolahan Logam: Bivalve dan A Cire Perdue
Dalam mengolah logam perunggu, masyarakat perundagian menggunakan dua teknik utama: bivalve dan a cire perdue.
- Bivalve (Cetakan Batu): Teknik ini melibatkan penggunaan cetakan batu untuk mencetak logam perunggu. Cetakan batu digunakan untuk menciptakan bentuk logam yang diinginkan. Kelebihan dari teknik ini adalah bahwa cetakan batu dapat digunakan berkali-kali, sehingga memungkinkan reproduksi berulang kali.
- A Cire Perdue (Cetakan Tanah Liat dan Lilin): Teknik ini melibatkan pembuatan model logam yang diukir dari lilin. Kemudian, model lilin ini dilapisi dengan campuran tanah liat dan pasir. Setelah campuran mengeras, lilin dilelehkan, meninggalkan rongga yang sesuai dengan model logam. Logam cair kemudian dituangkan ke dalam rongga ini untuk menciptakan bentuk logam yang diinginkan. Teknik ini memungkinkan pembuatan detail yang lebih halus dalam seni perunggu.
Konteks Kehidupan Masyarakat Perundagian
Seni pada masa perundagian tidak hanya berdiri sendiri, melainkan terkait erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu. Nekara perunggu, misalnya, selain sebagai karya seni, juga digunakan dalam upacara-upacara keagamaan. Kapak perunggu tidak hanya sebagai senjata, tetapi juga sebagai alat pertanian yang penting dalam mendukung kehidupan masyarakat.
Seni juga menjadi bagian penting dalam menyimpan pengetahuan dan budaya masyarakat perundagian. Seni lukisan pada gua-gua, meskipun sederhana, mencerminkan pandangan dunia dan kehidupan sehari-hari mereka. Ini memberikan warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Kesimpulan
Masa perundagian adalah periode yang menarik dalam sejarah manusia yang menandai peralihan penting dalam penggunaan logam, khususnya logam perunggu. Selama periode ini, seni mengalami perkembangan yang signifikan, dengan seni ukir pada logam, kapak perunggu, dan seni lukisan gua sebagai pencapaian utamanya. Teknik pengolahan logam seperti bivalve dan a cire perdue memungkinkan masyarakat perundagian untuk menciptakan karya seni yang indah dan fungsional.
Seni pada masa perundagian tidak hanya sekadar bentuk keindahan, tetapi juga mencerminkan kehidupan sehari-hari dan kepercayaan masyarakat pada masa itu. Ini adalah bagian berharga dari warisan budaya manusia dan menjadi saksi bisu perkembangan peradaban kita.