Sistem imun pada serangga sangat bergantung pada sel darah atau yang disebut hemosit. Hemosit merupakan komponen utama pertahanan tubuh serangga terhadap patogen dan benda asing yang masuk. Hemosit memiliki banyak fungsi vital bagi tubuh serangga seperti perbaikan luka, fagositosis, pembentukan nodul, enkapsulasi, degranulasi, dan produksi senyawa antimikroba.
Jenis-Jenis Hemosit pada Serangga
Terdapat beragam jenis hemosit pada tubuh serangga, antara lain:
Plasmatosit
Merupakan hemosit terbanyak dengan bentuk bulat atau oval. Berfungsi dalam fagositosis, enkapsulasi nodul, dan sintesis senyawa antimikroba. Memiliki banyak lisosom sebagai senjata melawan patogen.
Granulosit
Bentuknya bulat dengan banyak granula di dalam sitoplasma. Berfungsi dalam fagositosis dan degranulasi untuk melepaskan senyawa antimikroba. Granula mengandung enzim, peptide, dan protein pencegah mikroba.
Oenositoid
Berbentuk lonjong dengan inti besar. Berperan dalam fagositosis dan transport lipid serta hemoglobin. Banyak mengandung vesikel dan retikulum endoplasma.
Prohemosit
Merupakan hemosit muda yang belum berdiferensiasi. Berfungsi mengganti hemosit mati akibat melawan infeksi. Dapat berkembang menjadi jenis hemosit lain.
Spherule
Berbentuk bulat kecil dan padat. Mengandung banyak lipid dan berperan menyembuhkan luka dengan menutup robekan pada integumen.
Faktor yang Memengaruhi Hemosit
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah dan jenis hemosit pada serangga:
- Siklus hidup serangga
Misal saat metamorfosis, jumlah hemosit meningkat untuk regenerasi jaringan
- Aktivitas dan mobilitas
Serangga aktif memiliki hemosit lebih banyak daripada yang dorman
- Paparan insektisida
Insektisida menekan jumlah hemosit dan melemahkan sistem imun serangga
- Infeksi patogen
Jumlah hemosit meningkat saat terjadi infeksi patogen untuk melawan penyakit
Mekanisme Pertahanan Hemosit
Hemosit memiliki beberapa mekanisme pertahanan tubuh serangga sebagai berikut:
Fagositosis
Fagositosis adalah proses granulosit dan plasmatosit memakan patogen hidup untuk dihancurkan di dalam tubuhnya.
Enkapsulasi Nodul
Hemosit membentuk kapsul padat untuk mengurung patogen besar yang tidak bisa difagosit.
Koagulasi Hemolimf
Hemosit menggumpal untuk menyumbat aliran hemolimf sehingga mencegah penyebaran patogen.
Degranulasi
Pelepasan senyawa antimikroba dari granula granulosit ke hemolimf untuk membunuh patogen.
Produksi Senyawa Humoral
Hemosit mensintesis senyawa seperti fenoloksidase, aglutinin, dan peptida antimikroba untuk melawan mikroba.
Kesimpulan
Hemosit memiliki peran sentral dalam sistem pertahanan alami serangga terhadap patogen dan benda asing. Beragam jenis hemosit saling mendukung satu sama lain dalam berbagai mekanisme eliminasi ancaman bagi tubuh serangga. Pemahaman menyeluruh tentang hemosit sangat penting untuk pengendalian hama serangga secara biologis.