Bagaimana mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional kedalamkurikulum SD?
Untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional ke dalam kurikulum SD, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Integrasi dalam Mata Pelajaran
- Memasukkan aspek keterampilan sosial emosional ke dalam rencana pembelajaran dan aktivitas kelas untuk setiap mata pelajaran[1].
- Menggunakan metode pembelajaran yang mendorong kerjasama, empati, dan pengelolaan emosi seperti diskusi kelompok, bermain peran, atau proyek kolaboratif[2].
- Memberikan contoh penerapan keterampilan sosial emosional dalam konteks materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Penciptaan Iklim Kelas Positif
- Membangun hubungan guru-murid yang positif dan saling percaya[6].
- Menetapkan aturan kelas bersama yang mendukung interaksi sosial yang baik.
- Memberikan pujian dan penguatan positif terhadap perilaku sosial emosional yang baik.
Aktivitas Khusus
- Mengadakan sesi khusus untuk pembelajaran eksplisit tentang keterampilan sosial emosional seperti pengenalan emosi, empati, atau resolusi konflik[7].
- Melakukan kegiatan mindfulness atau relaksasi singkat di awal atau akhir pembelajaran[4].
- Menggunakan cerita, permainan, atau video yang mengajarkan nilai-nilai sosial emosional.
Penilaian dan Evaluasi
- Memasukkan aspek perkembangan sosial emosional dalam penilaian siswa.
- Melakukan observasi dan pencatatan perkembangan keterampilan sosial emosional siswa secara berkala.
Kolaborasi dengan Keluarga
- Melibatkan orang tua dalam mendukung pembelajaran sosial emosional di rumah[1].
- Memberikan informasi dan tips kepada orang tua tentang cara mengembangkan keterampilan sosial emosional anak.
Pengembangan Kompetensi Guru
- Memberikan pelatihan kepada guru tentang cara mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional[5].
- Mendorong guru untuk menjadi teladan dalam menerapkan keterampilan sosial emosional[5].
Dengan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional ke dalam berbagai aspek kurikulum SD, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan penting seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara holistik dan berkelanjutan.
Citations:
[1] https://unars.ac.id/ojs/index.php/cermin_unars/article/view/3901
[2] https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pembelajaran-sosial-emosional/
[3] https://www.imrantululi.net/read/40/pembelajaran-sosial-dan-emosional-pse-dan-kompetensi-soasial-dan-emosional-kse
[4] https://smadangawi.sch.id/smd.aksi-nyata-pembelajaran-sosial-dan-emosional-di-sma-negeri-2-ngawi/
[5] https://bgpsulawesiutara.kemdikbud.go.id/2023/11/01/pentingnya-pembelajaran-sosial-dan-emosional-dalam-pendidikan/
[6] https://www.kompasiana.com/bernardusjebatu3068/64c38cf8633ebc18c410c5f4/aksi-nyata-modul-2-2-pembelajaran-sosial-emosional
[7] https://bbgpjateng.kemdikbud.go.id/blog/strategi-pembelajaran-sosial-emosional-pse-dengan-sistem-otak-utuh