Hai teman, pernahkah kamu mendengar istilah “primordialisme”? Primordialisme adalah paham yang mengutamakan ikatan primordial seperti suku, agama, ras, dan daerah asal seseorang. Nah, paham ini ternyata bisa berpengaruh negatif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara lho.
Apa Itu Primordialisme?
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu primordialisme. Primordialisme berasal dari kata “primordial” yang artinya asal-usul. Jadi primordialisme adalah paham yang mengutamakan ikatan asal-usul seseorang seperti:
- Suku bangsa (etnis)
- Agama
- Ras
- Daerah asal
Orang yang primordialis cenderung memandang rendah kelompok lain dan menganggap kelompoknya paling benar. Mereka juga cenderung bersikap diskriminatif dan intoleran.
Nah, sikap primordialisme yang berlebihan ini bisa berdampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dampak Negatif Primordialisme
Berikut adalah beberapa dampak negatif primordialisme bagi kehidupan berbangsa dan bernegara:
1. Menghambat Integrasi Nasional
Negara kita, Indonesia, terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan daerah yang berbeda-beda. Primordialisme dapat menimbulkan sikap etnosentrisme yang mempertajam perbedaan pandangan antarkelompok. Hal ini pada akhirnya menghambat terciptanya integrasi nasional.
Padahal, integrasi nasional sangat penting untuk mempersatukan berbagai elemen bangsa yang pluralistik ini. Tanpa integrasi nasional, bangsa Indonesia akan mudah terpecah belah.
2. Memicu Konflik Antar Kelompok (SARA)
Sikap primordialisme yang berlebihan berpotensi memicu konflik horizontal antarkelompok dalam masyarakat multikultural. Sejarah mencatat banyak konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang dipicu sikap primordialisme.
Beberapa contoh kasus:
- Kerusuhan Sampit tahun 2001 antara suku Dayak dan Madura.
- Konflik Maluku 1999 yang melibatkan umat Islam dan Kristen.
- Kerusuhan Mei 1998 yang ditandai dengan serangan terhadap etnis Tionghoa.
Konflik-konflik ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang sangat besar. Tentu saja merugikan keutuhan NKRI.
3. Menghambat Modernisasi dan Pembangunan
Pandangan primordial dianggap primitif dan regresif karena bertentangan dengan semangat modernitas. Sikap primordialisme membuat seseorang enggan menerima budaya dan teknologi baru yang justru dibutuhkan dalam modernisasi dan pembangunan.
Akibatnya, pembangunan nasional menjadi terhambat. Negara kesulitan memajukan daerah tertinggal karena masyarakatnya masih kuat memegang paham primordialisme.
4. Mengurangi Objektivitas Ilmu Pengetahuan
Sikap primordialisme yang subjektif membuat pandangan seseorang menjadi tidak objektif. Ia cenderung memandang kelompoknya selalu benar dan menganggap kelompok lain salah.
Padahal, ilmu pengetahuan membutuhkan objektivitas dan pandangan yang adil dari berbagai sisi. Jika sikap primordialisme yang subjektif ini merasuki ilmuwan, maka objektivitas ilmu pengetahuan akan berkurang.
5. Memicu Diskriminasi dan Nepotisme
Primordialisme kerap memicu perlakuan diskriminatif terhadap kelompok di luar kelompoknya sendiri. Seseorang bisa saja menolak melayani orang dari suku/agama/ras tertentu hanya karena alasan primordialisme.
Selain itu, primordialisme juga memicu sikap nepotisme. Seseorang akan cenderung mengutamakan kerabat dan teman sekelompoknya ketika memberikan peluang kerja, tender proyek, maupun jabatan strategis. Praktik KKN pun kerap terjadi karena primordialisme.
Jelas hal ini sangat merugikan dan melanggar hak asasi manusia serta prinsip keadilan.
Kesimpulan
Itulah sekilas ulasan mengenai dampak negatif primordialisme bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika dibiarkan, primordialisme dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Oleh karena itu kita harus menanamkan sikap toleransi, terbuka, objektif, dan mengedepankan kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan kelompok. Dengan demikian, kita bisa meminimalisir dampak negatif primordialisme demi kemajuan bangsa.
Bagaimana teman, apakah artikel ini membantu kamu memahami bahaya primordialisme? Jangan ragu untuk berdiskusi lebih lanjut di kolom komentar ya!