Scroll untuk baca artikel
Rupa

Perkembangan Psikososial pada Anak Usia 5-12 Tahun

Avatar
×

Perkembangan Psikososial pada Anak Usia 5-12 Tahun

Sebarkan artikel ini
Perkembangan Psikososial pada Anak Usia 5-12 Tahun

Masa kanak-kanak tengah atau middle childhood yang berlangsung dari usia 5-12 tahun merupakan fase penting dalam perkembangan psikososial anak. Pada masa ini, anak mengalami perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang sangat pesat. Berbagai aspek perkembangan saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.

Pembentukan Identitas Diri

Salah satu tugas perkembangan utama pada masa kanak-kanak tengah adalah pembentukan identitas diri. Identitas diri merupakan pemahaman seseorang tentang dirinya, yang mencakup minat, nilai-nilai, bakat, dan tujuan hidupnya. Identitas diri tidak statis melainkan berkembang seiring pengalaman hidup seseorang.

Pada usia ini, anak mulai mengeksplorasi dan menemukan minat serta bakatnya. Mereka juga mulai membangun pemahaman tentang nilai-nilai dan karakteristik pribadi mereka. Beberapa contoh aktivitas yang membantu anak mengembangkan identitas dirinya antara lain:

  • Mencoba berbagai kegiatan ekstrakurikuler atau hobi
  • Bergabung dalam komunitas atau kelompok tertentu
  • Membaca buku dan menonton film untuk menemukan karakter yang disukai
  • Berfantasi tentang cita-cita dan ambisi masa depan

Melalui eksplorasi dan komitmen terhadap berbagai kegiatan, anak secara bertahap membangun pemahaman tentang siapa dirinya dan apa yang penting bagi dirinya.

Perkembangan Kemampuan Sosial

Perkembangan kemampuan sosial dan emosional anak juga mengalami lompatan pesat pada masa ini. Jika sebelumnya interaksi sosial anak terbatas pada lingkungan keluarga, kini mereka mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya.

Kemampuan anak dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman sebaya meningkat secara signifikan. Mereka belajar bagaimana membangun dan mempertahankan pertemanan. Beberapa keterampilan sosial yang dikembangkan pada masa ini antara lain:

Baca Juga!  Mengungkap Misteri Haki di Dunia One Piece
  • Bekerja sama dalam suatu kelompok atau tim
  • Berbagi dengan orang lain
  • Menghargai perbedaan individu
  • Menyelesaikan konflik dan bernegosiasi

Melalui interaksi teman sebaya yang semakin kompleks, anak belajar menyesuaikan perilaku mereka untuk diterima dalam suatu kelompok sosial. Peran teman sebaya dalam mendukung perkembangan sosial emosional anak sangat penting.

Perkembangan Emosional

Terkait erat dengan perkembangan sosialnya, kemampuan anak dalam mengekspresikan dan mengatur emosi juga semakin matang. Emosi merupakan reaksi subjektif seseorang terhadap stimulus lingkungan, yang termanifestasi dalam bentuk perasaan tertentu.

Pada masa kanak-kanak tengah, anak mulai belajar:

  • Mengidentifikasi dan menamai berbagai emosi yang mereka rasakan
  • Mengungkapkan emosi dengan cara yang diterima secara sosial
  • Mengatur intensitas dan durasi emosi yang dirasakan
  • Berempati, memahami situasi orang lain dari perspektif mereka

Perkembangan kemampuan emosi ini dipengaruhi oleh kematangan otak anak serta lingkungan sosial tempat mereka berinteraksi.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan fungsi mental atau kognitif anak memasuki tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun. Anak mampu berpikir secara logis mengenai objek dan peristiwa konkret yang ada dalam pengalaman mereka. Beberapa capaian perkembangan kognitif pada masa ini:

  • Mampu mengklasifikasikan benda berdasarkan ciri, fungsi, atau aturan tertentu
  • Memahami konsep sebab akibat
  • Mampu berpikir reversibel, memahami aksi dapat dibalik
  • Mulai memahami konsep ruang, waktu, dan pengelompokan
  • Meningkatnya daya ingat dan perhatian
  • Penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan matematika

Perkembangan kognitif memungkinkan anak untuk lebih memahami dunia sekitarnya dan berhasil mengikuti pendidikan formal di sekolah.

UsiaPerkembangan Kognitif
5-7 tahunBerpikir intuitif, egosentris
7-11 tahunBerpikir operasional konkret
11-12 tahunMenuju berpikir operasional formal

Peningkatan Motivasi

Semakin matangnya kemampuan kognitif dan sosial emosional anak berdampak pada peningkatan motivasi untuk berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Anak mulai bisa mengatur target belajar mereka dan termotivasi untuk meraih prestasi.

Baca Juga!  Cara Kredit HP di Shopee: Mudah dan Praktis Banget!

Beberapa bentuk motivasi berprestasi pada anak antara lain:

  • Ingin mendapat nilai bagus di sekolah
  • Mencoba tantangan dan permainan yang lebih sulit
  • Mengikuti kompetisi atau pertandingan
  • Bangga dan senang saat berhasil menyelesaikan tugas

Melalui pujian dan penghargaan lingkungannya, anak belajar bahwa prestasi akan membuat mereka menjadi kompeten dan dihargai. Hal ini penting untuk pembentukan harga diri dan kepercayaan diri anak.

Peran Orang Tua dan Guru

Untuk mendukung perkembangan psikososial anak dengan optimal, peran orang tua dan guru sangat penting dalam:

  • Memberikan rasa aman dan penerimaan tanpa syarat
  • Menjadi model perilaku prososial yang baik
  • Membantu anak mengembangkan keterampilan pengaturan diri
  • Memberi kesempatan pada anak untuk self-expression
  • Memberikan stimulasi untuk mengembangkan potensi anak

Dengan demikian, lingkungan sosial yang mendukung akan membantu anak mengembangkan identitas diri yang positif dan sehat.

Itulah ciri khas perkembangan psikososial pada anak usia 5-12 tahun. Pemahaman mengenai tugas-tugas perkembangan ini penting agar kita bisa mendukung pertumbuhan anak ke arah yang positif dan sehat. Jika ada hambatan atau keterlambatan perkembangan tertentu, segeralah konsultasikan dengan para ahli untuk penanganan dini.

Sekian artikel panjang mengenai perkembangan psikososial anak usia 5-12 tahun. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda sebagai orang tua, guru, atau pengasuh anak. Dukunglah perkembangan positif sang buah hati melalui pemenuhan kebutuhan fisik, stimulasi mental, dan kasih sayang yang optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *