Pada masa Nicolas di abad ke-18, administrasi masih bersifat tradisional dan terfokus pada fungsi-fungsi dasar seperti pencatatan, surat menyurat, dan sebagainya. Belum ada pemikiran sistematis mengenai administrasi sebagai sebuah disiplin ilmu.
Praktik administrasi waktu itu masih manual, memakai kertas dan pena. Semua data dan catatan disimpan dalam bentuk arsip fisik. Bayangkan, tidak ada komputer, internet, ataupun teknologi digital seperti sekarang ini yang memudahkan pekerjaan administrasi.
Contoh pekerjaan administrasi pada waktu itu antara lain:
- Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan
- Menyimpan dan mengarsip dokumen-dokumen penting
- Menulis dan mengirimkan surat untuk komunikasi
- Membuat laporan kegiatan proyek atau program
Karena masih tradisional, administrasi di masa itu juga rawan terhadap kehilangan data, kesalahan pencatatan, hingga penyalahgunaan informasi.
Namun begitu, masa ini menjadi awal mula praktik administrasi sederhana yang nantinya terus berkembang seiring perjalanan waktu.
Lahirnya Administrasi Modern (Akhir Abad ke-18 – Awal Abad ke-20)
Pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-20, pemikiran-pemikiran administrasi modern mulai bermunculan. Dua nama penting pada masa ini adalah F.W Taylor dan Henri Fayol.
F.W Taylor dan Manajemen Ilmiah
F.W Taylor, seorang insinyur Amerika Serikat, dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah. Ia memperkenalkan gagasan bahwa setiap pekerjaan bisa dilakukan dengan cara paling efisien untuk mendapatkan hasil optimal.
Taylor merumuskan 4 prinsip manajemen ilmiah, yaitu:
- Melakukan analisis ilmiah terhadap pekerjaan
- Melakukan seleksi ilmiah dan pelatihan pekerja
- Memberikan insentif atau upah yang sesuai
- Pembagian kerja dan tanggung jawab yang jelas antara manajer dan pekerja
Pemikiran Taylor ini kemudian dikenal dengan Scientific Management, yang menjadi dasar sistem manajemen di banyak perusahaan besar saat itu.
Henri Fayol dan 14 Prinsip Administrasi Umum
Sementara itu di Prancis, Henri Fayol yang merupakan seorang direktur pertambangan, merumuskan 14 prinsip administrasi umum. Prinsip-prinsip ini berlaku untuk organisasi apapun, tidak hanya perusahaan.
14 prinsip Fayol meliputi:
- Pembagian kerja
- Wewenang dan tanggung jawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
- Penggajian
- Pemusatan
- Rantai skalar
- Keteraturan
- Keadilan
- Stabilitas staf
- Inisiatif
- Semangat korps
Teori Fayol ini meletakkan dasar-dasar sistem administrasi modern yang terstruktur dan efektif. Ia juga pertama kali memandang administrasi sebagai sebuah disiplin ilmu yang dapat dipelajari.
Dengan demikian pada masa inilah administrasi mulai dipandang bukan sekedar aktivitas manual belaka, namun sebuah bidang pengetahuan dengan kaidah-kaidahnya sendiri.
Perkembangan Administrasi Publik dan Digital (1930-an – Sekarang)
Memasuki abad ke-20, kajian administrasi publik mulai berkembang pesat terutama di Amerika Serikat. Sejak 1930-an lahir berbagai paradigma baru seperti New Public Management dan New Public Service.
Administrasi publik difokuskan untuk reformasi sektor pemerintahan dan pelayanan publik agar lebih efisien, efektif, dan akuntabel.
Beberapa contoh perkembangan administrasi publik:
Tahun Perkembangan 1930-an Lahirnya Public Administration sebagai bidang kajian di universitas 1940-an Penerapan prinsip-prinsip manajemen bisnis dalam birokrasi publik 1950-an Studi komparatif administrasi publik di berbagai negara 1960-an Analisis kebijakan publik dan studi implementasi 1980-an New Public Management: penerapan mekanisme pasar 1990-an Good governance dan transparansi
Di era digital seperti saat ini, perkembangan teknologi informasi juga semakin mengubah praktik administrasi. Konsep-konsep seperti e-government, smart city, dan lainnya kini populer digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi pemerintahan maupun korporasi.
Beberapa tren digital dalam administrasi:
- Otomasi proses menggunakan perangkat lunak
- Penggunaan basis data dan cloud storage
- Penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
- Layanan administrasi melalui situs web dan aplikasi seluler
- Teknologi blockchain untuk transparansi data
Dengan dukungan teknologi digital yang semakin canggih, administrasi di masa depan diperkirakan akan semakin pintar dan responsif dalam membantu pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Itulah sekilas perjalanan perkembangan administrasi dari masa tradisional di jaman Nicolas di abad 18 hingga menjadi bidang ilmu modern yang kini mulai dirambah teknologi digital.
Dari hanya berkutat dengan fungsi pencatatan dan surat menyurat, administrasi kini telah berkembang menjadi ilmu dengan banyak cabang spesialisasi seperti administrasi publik, administrasi bisnis, administrasi pendidikan, dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi di masa depan diperkirakan akan semakin mengubah wajah administrasi ke arah otomasi dan efisiensi tinggi dalam menunjang berbagai kebutuhan organisasi.