Hai teman-teman, apa kabar? Hari ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai dua konsep penting dalam sosiologi, yaitu achieved statuses dan ascribed statuses.
Apa Itu Achieved Statuses dan Ascribed Statuses?
Dalam mempelajari struktur sosial masyarakat, kita mengenal adanya status sosial. Status sosial ini terbagi menjadi dua jenis utama:
Achieved Statuses
Status sosial yang dicapai atau diperoleh individu melalui usaha atau prestasi mereka sendiri. Contoh achieved statuses antara lain:
- Gelar pendidikan (sarjana, magister, doktor)
- Pekerjaan (dokter, pengacara, akuntan)
- Jabatan dalam organisasi (ketua, sekretaris, bendahara)
- Prestasi olahraga atau seni (juara lomba, atlet nasional, pelukis terkenal)
Ascribed Statuses
Status sosial yang diperoleh secara otomatis sejak lahir atau ditentukan oleh lingkungan sosialnya. Contoh ascribed statuses:
- Jenis kelamin (laki-laki/perempuan)
- Ras dan suku bangsa (cina, batak, jawa)
- Agama (islam, kristen, hindu)
- Status kelahiran (anak bungsu, anak tunggal)
Nah, perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa achieved statuses harus diusahakan sendiri, sementara ascribed statuses sudah ada sejak lahir tanpa perlu usaha.
Contoh Achieved Statuses dan Ascribed Statuses dalam Institusi Sosial
Agar lebih jelas, mari kita lihat contoh kasus achieved statuses dan ascribed statuses dalam beberapa institusi sosial penting:
1. Institusi Keluarga
Dalam keluarga, kita bisa menemukan:
Achieved statuses:
- Ayah yang sukses secara finansial dan menjadi kepala keluarga
- Ibu yang berprestasi dalam karirnya
Keduanya merupakan achieved statuses karena diperoleh lewat kerja keras dan usaha pribadi.
Ascribed statuses:
- Status anak dalam keluarga
- Anak pertama, anak bungsu, anak tunggal
Status-status ini sudah ada sejak lahir tanpa perlu diusahakan.
2. Institusi Pendidikan
Dalam institusi pendidikan kita jumpai:
Achieved statuses:
- Gelar sarjana, master atau doktor yang diperoleh mahasiswa setelah lulus pendidikan
- Guru besar atau dosen senior yang diraih setelah memenuhi persyaratan
Gelar-gelar ini jelas merupakan hasil kerja keras dan usaha sendiri.
Ascribed statuses:
- Status siswa SMP/SMA yang didasarkan pada usia
- Status mahasiswa baru karena lulus seleksi
Kedua status ini relatif otomatis berdasarkan usia dan hasil seleksi.
3. Institusi Ekonomi
Dalam perusahaan atau institusi ekonomi, kita jumpai:
Achieved statuses:
- Jabatan direktur yang diperoleh atas prestasi kerja
- Pengusaha sukses karena memulai bisnisnya sendiri
Ascribed statuses:
- Pewaris tahta perusahaan keluarga
- Anak pemilik perusahaan besar
Jabatan direktur dan pengusaha sukses jelas merupakan hasil kerja keras sendiri, sementara pewaris tahta dan anak pemilik perusahaan besar merupakan status turunan.
4. Institusi Politik
Dalam bidang politik, contoh achieved dan ascribed statuses:
Achieved statuses:
- Presiden yang terpilih karena mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu
- Anggota dewan yang terpilih menjadi ketua atas dukungan rekan-rekan
Ascribed statuses:
- Putra presiden sebelumnya
- Putri pejabat pemerintah
Menjadi presiden atau ketua dewan merupakan achieved statuses karena diperoleh lewat dukungan rakyat/rekan. Sementara status sebagai putra presiden atau putri pejabat merupakan ascribed statuses.
Analisis Perbedaan Kedua Status
Dari contoh di atas kita bisa menganalisis:
- Achieved statuses umumnya diraih lewat usaha dan kerja keras individu
- Ascribed statuses bersifat turunan atau sudah ada sejak lahir
- Kedua status ini dapat saling memengaruhi
- Seseorang dengan ascribed status tertentu dapat meraih achieved status melalui usahanya
- Sebaliknya, achieved status yang tinggi juga dapat mempengaruhi ascribed status keturunannya
Itulah pembahasan singkat mengenai perbedaan achieved statuses dan ascribed statuses dalam institusi sosial. Semoga artikel ini bermanfaat ya teman-teman. Jika ada pertanyaan silakan komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel berikutnya!