Pemikiran Sigmund Freud, seorang psikoanalis terkemuka, telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai bidang ilmu sosial dan humaniora. Salah satu disiplin ilmu yang dipengaruhi oleh pemikiran Freud adalah ilmu komunikasi, terutama dalam konteks psikologi komunikasi. Freud menghadirkan pandangan yang mendalam tentang struktur psikis manusia, termasuk aspek-aspek bawah sadar yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir individu. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pemikiran Sigmund Freud memengaruhi perkembangan ilmu komunikasi dan memberikan beberapa contoh konkret tentang pengaruh tersebut.
Teori Psikoanalisis Freud
Salah satu konsep utama yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud adalah teori psikoanalisis. Teori ini mengemukakan bahwa perilaku manusia, termasuk komunikasi, dipengaruhi oleh berbagai kekuatan bawah sadar yang tidak disadari oleh individu tersebut. Freud membagi struktur psikis manusia menjadi tiga entitas: id, ego, dan superego.
- Id: Bagian dari pikiran yang paling primitif dan beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan. Id adalah pusat hasrat dan naluri dasar individu.
- Ego: Ego berfungsi sebagai mediator antara id dan superego. Ini adalah bagian yang berusaha mencapai keseimbangan antara keinginan bawah sadar id dan norma-norma sosial yang diinternalisasi oleh superego.
- Superego: Superego mewakili norma-norma, aturan, dan nilai-nilai moral yang diperoleh dari masyarakat dan pengalaman individu. Ini mengendalikan perilaku individu sesuai dengan norma-norma sosial.
Teori psikoanalisis Freud memberikan landasan penting dalam memahami proses komunikasi manusia. Pemikiran Freud ini mendasari konsep bahwa dalam setiap tindakan komunikasi, terdapat kekuatan-kekuatan bawah sadar yang dapat memengaruhi pesan-pesan yang disampaikan dan cara individu meresponsnya.
Teori Identifikasi Diri
Salah satu konsep yang muncul dari pemikiran Freud adalah teori identifikasi diri. Teori ini mengemukakan bahwa individu memiliki kecenderungan untuk mengidentifikasi diri mereka dengan tokoh-tokoh atau kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Identifikasi ini memengaruhi perilaku, sikap, dan nilai-nilai individu.
Contoh konkret pengaruh teori identifikasi diri dalam ilmu komunikasi adalah bagaimana media massa memengaruhi identitas individu. Misalnya, seorang remaja yang sering menonton program televisi yang menampilkan model yang sangat kurus dan dianggap sebagai standar kecantikan mungkin akan mengidentifikasi dirinya dengan gambaran tersebut. Hal ini dapat berdampak pada citra tubuh, self-esteem, dan perilaku makan remaja tersebut.
Selain itu, identifikasi diri juga dapat terjadi dalam konteks politik. Individu dapat mengidentifikasi diri dengan partai politik atau tokoh politik tertentu, dan ini akan memengaruhi cara mereka mendekati isu-isu politik dan membuat keputusan pemilihan.
Psikologi Persuasi
Pemikiran Freud juga memiliki dampak signifikan pada bidang psikologi persuasi dalam ilmu komunikasi. Teori psikoanalisis Freud menyoroti bahwa individu memiliki kebutuhan-kebutuhan bawah sadar yang dapat dipenuhi melalui pesan-pesan persuasif. Dalam konteks ini, komunikator persuasif dapat merancang pesan yang secara kreatif memenuhi kebutuhan-kebutuhan bawah sadar tersebut.
Contoh dari pengaruh Freud dalam psikologi persuasi adalah iklan. Perusahaan dan pemasar sering menggunakan unsur-unsur psikoanalisis untuk menciptakan iklan yang efektif. Mereka dapat memanfaatkan keinginan-keinginan bawah sadar seperti hasrat, ketakutan, atau kebutuhan akan penerimaan sosial untuk memotivasi pembeli.
Sebagai contoh, iklan parfum sering kali mencoba membangkitkan hasrat dan keinginan bawah sadar individu untuk daya tarik dan romansa. Iklan tersebut dapat menampilkan gambar-gambar sensual dan kata-kata yang merangsang untuk merangsang hasrat bawah sadar individu. Meskipun pesan ini mungkin tidak selalu diungkapkan secara eksplisit, mereka bekerja di lapisan bawah sadar dan memengaruhi keputusan pembelian.
Contoh Konkrit: Iklan Parfum
Mari kita lihat contoh konkret pengaruh pemikiran Sigmund Freud dalam iklan parfum. Iklan parfum seringkali menggunakan elemen-elemen psikoanalisis dalam pesan mereka untuk menciptakan daya tarik yang kuat.
Salah satu contoh yang terkenal adalah iklan parfum “Chanel No. 5.” Iklan ini menampilkan aktris terkenal Marilyn Monroe, yang dikenal dengan pesona dan daya tariknya. Dalam iklan tersebut, Marilyn Monroe mengatakan, “What do I wear in bed? Chanel No. 5, of course.” Ungkapan ini tidak hanya mengaitkan parfum dengan daya tarik seksual, tetapi juga mengaktifkan keinginan bawah sadar individu untuk menjadi sekarang, percaya diri, dan mengikuti jejak ikon populer seperti Monroe.
Iklan ini menggunakan unsur-unsur psikoanalisis, seperti hasrat dan identifikasi dengan tokoh terkenal, untuk menciptakan pesan persuasif yang kuat. Hal ini memotivasi orang untuk membeli produk tersebut dengan keyakinan bahwa penggunaan parfum ini akan membuat mereka lebih menarik dan percaya diri, seperti yang digambarkan oleh Marilyn Monroe.
Kesimpulan
Pemikiran Sigmund Freud telah memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan ilmu komunikasi, terutama dalam konteks psikologi komunikasi. Konsep-konsep seperti teori psikoanalisis, teori identifikasi diri, dan psikologi persuasi merupakan contoh konkret pengaruh pemikiran Freud dalam ilmu komunikasi.
Pemahaman akan kekuatan-kekuatan bawah sadar yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir individu telah membantu para ahli komunikasi dalam merancang pesan-pesan yang lebih efektif. Penggunaan elemen-elemen psikoanalisis dalam iklan dan komunikasi persuasif adalah bukti konkret tentang bagaimana teori-teori Freud digunakan dalam dunia nyata untuk memengaruhi perilaku dan pikiran manusia.
Dalam era di mana komunikasi memegang peran sentral dalam kehidupan kita, pemahaman terhadap pengaruh pemikiran Freud dalam ilmu komunikasi sangat relevan dan penting. Dengan demikian, kita dapat lebih bijak dalam merancang pesan komunikasi, memahami perilaku manusia, dan berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.