Pengembangan perangkat lunak yang berkualitas membutuhkan penerapan prinsip-prinsip pengembangan perangkat lunak yang baik. Beberapa prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah the wheel exists, structured, best practices, knowledge sharing, dan auditable. Mari kita bahas satu per satu bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ini dalam membangun sebuah aplikasi.
The Wheel Exists
Prinsip the wheel exists menekankan pentingnya memanfaatkan kode, framework, dan library yang sudah ada daripada membuat semuanya dari awal. Dengan memanfaatkan komponen yang sudah tersedia, pengembang dapat menghemat waktu pengerjaan dan meminimalkan bug.
Contoh penerapannya adalah menggunakan framework seperti Laravel atau CodeIgniter untuk membangun backend PHP daripada coding dari awal. Atau memanfaatkan library React atau Vue untuk frontend daripada membuat komponen UI dari nol. Library yang sudah teruji dan digunakan banyak orang akan lebih stabil dan aman digunakan.
Structured
Prinsip structured menekankan pentingnya struktur kode yang baik. Kode harus diorganisir ke dalam modul, class, fungsi yang memiliki tanggung jawab spesifik. Selain itu perlu menerapkan linting dan formatting kode secara konsisten.
Hal ini memudahkan developer lain membaca dan memahami kode. Contoh penerapannya adalah membagi kode backend ke dalam model, controller, middleware, routing, config, dll. Sedangkan frontend dibagi ke komponen, service, redux, util, dll. Kode juga harus diformat rapih mengikuti standar penulisan kode.
Best Practices
Mengikuti best practices atau praktik terbaik dalam pengembangan perangkat lunak sangat penting untuk menghasilkan kualitas tinggi. Beberapa contoh best practices yang bisa diterapkan adalah prinsip SOLID, DRY, KISS pada kode berorientasi objek.
Selain itu mengadopsi style guide seperti code formatting, naming convention, project structure juga termasuk best practices. Dengan mengikuti praktik yang sudah teruji baik, risiko error dan technical debt dapat dikurangi.
Knowledge Sharing
Knowledge sharing diperlukan agar pengetahuan tentang arsitektur, design, keputusan teknis tersampaikan ke semua anggota tim. Knowledge sharing bisa dilakukan melalui dokumentasi, wiki, messaging, dan diskusi rutin.
Hal ini memudahkan developer baru untuk onboarding dan memahami kodebase. Knowledge sharing juga penting untuk mentransfer domain knowledge agar semua paham tujuan dan fungsionalitas aplikasi.
Auditable
Prinsip auditable berarti perubahan dan kejadian penting harus dilog untuk memungkinkan traceability dan audit. Log bermanfaat untuk debugging dan memastikan sistem berjalan sesuai ekspetasi.
Selain itu, fitur rollback ke versi sebelumnya juga diperlukan agar dapat kembali ke state yang diketahui stabil jika terjadi error. Otomatisasi testing juga penting untuk memvalidasi perubahan dan minimalkan regresi. Penerapan prinsip ini memungkinkan aplikasi dikembangkan dengan lebih terkendali.
Dengan menerapkan kelima prinsip di atas secara konsisten, pengembangan aplikasi perangkat lunak dapat dilakukan dengan lebih cepat, berkualitas, dan kolaboratif. Prinsip-prinsip saling melengkapi satu sama lain untuk menghasilkan software development lifecycle yang efisien dan efektif.