Kurikulum Merdeka dijadwalkan akan resmi menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024 mendatang. Saat ini, Kurikulum Merdeka tengah dalam masa uji coba dan implementasi secara bertahap di berbagai sekolah di Indonesia.
Menjelang diterapkannya secara penuh pada 2024, banyak pihak menaruh harapan besar terhadap Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diyakini mampu menjawab berbagai permasalahan pendidikan yang selama ini terjadi, seperti krisis pembelajaran, kesenjangan mutu, dan lain sebagainya.
Latar Belakang Lahirnya Kurikulum Merdeka
Lahirnya Kurikulum Merdeka tak lepas dari evaluasi pemerintah terhadap kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013 (K-13). K-13 dinilai terlalu padat dan kaku, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang optimal. Selain itu, hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 juga menunjukkan bahwa mutu pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
Oleh karena itu pada tahun 2020, pemerintah menggulirkan kebijakan Merdeka Belajar yang salah satu program utamanya adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini memberi keleluasaan kepada guru untuk menentukan kurikulum operasionalnya sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Proses implementasi Kurikulum Merdeka sudah dimulai sejak tahun 2020 melalui uji coba di 3.000 sekolah termasuk di daerah 3T. Kemudian pada 2022, Kemendikbudristek membuka pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka yang diikuti 140 ribu sekolah secara sukarela.
Pada 2023, lebih dari 160 ribu sekolah kembali mendaftar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Total sudah ada lebih dari 300 ribu sekolah yang menerapkan kurikulum ini sebelum resmi menjadi kurikulum nasional.
Berikut tahapan implementasi Kurikulum Merdeka:
2020 Uji coba di 3.000 sekolah termasuk di daerah 3T 2022 140 ribu sekolah mendaftar implementasi Kurikulum Merdeka 2023 160 ribu sekolah tambahan mendaftar implementasi Kurikulum Merdeka 2024 Kurikulum Merdeka resmi menjadi kurikulum nasional
Saat ini, sekitar 80% sekolah di Indonesia telah mengadopsi Kurikulum Merdeka. Kemendikbudristek optimis pada 2024, kurikulum ini sudah diterapkan 90-95% sekolah di Indonesia.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka dibanding kurikulum sebelumnya, antara lain:
1. Fokus pada materi esensial
Kurikulum Merdeka hanya berfokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam dan bermakna. Guru dan siswa tidak terbebani materi berlebih.
2. Mengembangkan karakter
Dalam Kurikulum Merdeka, 20-30% jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter dan kegiatan project. Hal ini penting untuk membentuk profil Pelajar Pancasila.
3. Fleksibel
Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk menyusun kurikulum operasionalnya sesuai kondisi siswa dan sekolah. Pembelajaran menjadi lebih kontekstual.
Dukungan Implementasi Kurikulum Merdeka
Beberapa dukungan telah disediakan Kemendikbudristek agar implementasi Kurikulum Merdeka berjalan optimal, antara lain:
1. Platform Merdeka Mengajar
Platform digital yang berisi modul, contoh pembelajaran, dan forum diskusi guru. Sangat membantu guru memahami Kurikulum Merdeka.
2. Komunitas Belajar
Wadah bagi guru dan sekolah untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik terkait Kurikulum Merdeka. Bisa secara luring atau daring.
3. Narasumber Berbagi Praktik Baik
Guru dari sekolah penggerak yang sudah menerapkan kurikulum ini, siap dikunjungi sekolah lain untuk berbagi praktik baik.
Dengan berbagai dukungan tersebut, diharapkan sekolah semakin siap menerapkan Kurikulum Merdeka.
Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka
Meski demikian, penerapan Kurikulum Merdeka juga tidak luput dari berbagai tantangan, di antaranya:
1. Kesiapan guru dan sekolah
- Guru perlu menyesuaikan cara mengajarnya dengan Kurikulum Merdeka
- Dibutuhkan pemahaman mendalam dan komitmen kuat
- Sarana prasarana sekolah perlu disesuaikan
2. Perubahan pola pikir
- Dibutuhkan pola pikir terbuka dan keberanian melakukan perubahan
- Tidak semua guru siap dengan pembaharuan
3. Keterbatasan anggaran
- Diperlukan anggaran cukup besar terutama untuk pelatihan guru
- Keterbatasan anggaran daerah menjadi kendala
Harapan ke Depan
Menjelang diterapkannya Kurikulum Merdeka secara nasional pada 2024, tentu banyak harapan yang ingin diwujudkan, antara lain:
1. Meningkatnya mutu pendidikan Indonesia
Dengan pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa, diharapkan mutu pendidikan Indonesia bisa meningkat.
2. Berkurangnya kesenjangan mutu antar daerah
Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan tiap daerah menyusun kurikulumnya sendiri sesuai kondisi setempat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan mutu antardaerah.
3. Terbentuknya generasi emas 2045
Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mencetak generasi emas yang siap membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Penutup
Itulah ulasan panjang lebar mengenai Kurikulum Merdeka yang akan menjadi kurikulum nasional pada 2024. Kurikulum ini memberi harapan baru untuk memperbaiki mutu pendidikan Indonesia. Namun tantangan implementasinya juga tidak ringan. Diperlukan kerja keras semua elemen bangsa, terutama guru, agar Kurikulum Merdeka dapat sukses menjadi kurikulum nasional 2024.