Scroll untuk baca artikel
Komunikasi

Relevansi Komunikasi Satu Arah di Era Digital

Avatar
×

Relevansi Komunikasi Satu Arah di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Relevansi Komunikasi Satu Arah di Era Digital

Hei sobat, pernah nggak sih kepikiran, di zaman serba digital dan interaktif ini, apakah komunikasi satu arah masih punya tempat? Kan sekarang kita bisa dengan mudah ngobrol, komentar, atau kasih feedback ke siapa aja lewat berbagai platform. Nah, yuk kita bahas bareng-bareng tentang relevansi komunikasi satu arah di era modern ini.

Komunikasi Satu Arah Masih Eksis

Meskipun teknologi makin canggih dan memudahkan kita untuk berkomunikasi dua arah, ternyata komunikasi satu arah masih banyak ditemukan lho. Coba deh perhatikan media-media massa kayak televisi, radio, koran, atau artikel online. Informasi yang disampaikan itu kan umumnya searah ya, dari komunikator ke komunikan, tanpa ada kesempatan bagi komunikan untuk langsung memberikan umpan balik.

Contohnya nih, kalau kita nonton berita di TV, kita cuma bisa menyimak informasi yang disampaikan oleh pembawa berita tanpa bisa langsung bertanya atau mengomentari. Kita juga nggak bisa langsung kasih feedback ke penulis artikel yang kita baca di koran atau portal berita online.

Kelebihan Komunikasi Satu Arah

Kalau dipikir-pikir, komunikasi satu arah itu punya kelebihan juga lho, terutama dari segi efisiensi waktu dan biaya. Soalnya kan fokusnya cuma menyampaikan pesan aja, nggak perlu nungguin respons atau umpan balik. Cocok banget nih buat jenis komunikasi kayak pengumuman, instruksi, atau penyebaran informasi yang memang sifatnya searah.

Misalnya, kalau ada pengumuman dari kepala sekolah tentang perubahan jadwal pelajaran, ya informasinya tinggal disebarkan aja ke murid-murid. Nggak perlu ada diskusi bolak-balik yang malah makan waktu. Atau contoh lainnya, kalau ada instruksi kerja dari atasan ke bawahan, ya tinggal disampaikan dengan jelas aja, nggak harus ada sesi tanya-jawab segala.

Baca Juga!  Komunikasi Verbal dan Nonverbal: Kunci Interaksi Efektif

Komunikasi Dua Arah Nggak Selalu Perlu

Betul banget kalau teknologi sekarang bikin komunikasi dua arah jadi gampang banget. Tapi bukan berarti semua bentuk komunikasi harus atau perlu ada dialog dua arah antara komunikator dan komunikan lho. Ada konteks-konteks tertentu di mana komunikasi satu arah masih jadi pilihan.

Ambil contoh acara ceramah atau pidato gitu. Kan biasanya yang ngomong cuma satu orang ya, sedangkan yang lain cuma mendengarkan. Memang sih kadang ada sesi tanya-jawab, tapi inti dari acara kayak gitu kan tetap komunikasi satu arah, di mana satu pihak menyampaikan pesan ke banyak orang.

Mengatasi Kelemahan Komunikasi Satu Arah

Nggak dipungkiri, komunikasi satu arah itu punya potensi menimbulkan kesalahpahaman karena nggak ada klarifikasi langsung dari komunikan. Tapi hal ini sebenernya bisa diatasi kok dengan pemilihan media dan cara penyampaian pesan yang tepat oleh komunikator.

Misalnya, kalau mau menyampaikan pengumuman penting via email, ya pastikan aja isinya jelas, padat, dan nggak ambigu biar nggak menimbulkan interpretasi yang beda-beda. Kalau perlu sertakan juga kontak yang bisa dihubungi kalau ada pertanyaan atau butuh penjelasan lebih lanjut.

Teknologi Mengubah Cara Berkomunikasi

Nggak bisa dimungkiri, perkembangan teknologi udah banyak banget mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang kita bisa dengan mudah ngobrol, diskusi, atau berbagi pendapat lewat berbagai platform digital kayak media sosial, aplikasi chat, forum online, dan sebagainya. Tapi bukan berarti kemajuan teknologi ini menghilangkan sama sekali relevansi komunikasi satu arah ya.

Justru yang penting itu kita paham perbedaan antara komunikasi satu arah dan dua arah, serta tau kapan harus menggunakan yang mana sesuai konteksnya. Jadi kita bisa memilih bentuk komunikasi yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Baca Juga!  Mengapa Teori Agenda Setting Lebih Sering Digunakan oleh Humas?

Kesimpulan

Nah, jadi gini sobat, kalau dirangkum, komunikasi satu arah itu masih relevan dan bisa diterapkan di era digital sekarang, tentunya pada konteks yang sesuai. Meskipun teknologi makin canggih dan memudahkan komunikasi dua arah, nggak semua situasi memerlukan atau memungkinkan adanya dialog bolak-balik.

Yang penting, kita harus bisa membedakan kelebihan dan kekurangan komunikasi satu arah dan dua arah, serta pintar-pintar memilih mana yang paling cocok digunakan sesuai tujuan dan media komunikasinya. Kalau bisa memanfaatkan keduanya secara seimbang dan tepat sasaran, insyaallah komunikasi kita bakal lebih efektif dan maksimal deh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *