Scroll untuk baca artikel
Fisika

6 Kekurangan Penggunaan Energi Gelombang

Avatar
×

6 Kekurangan Penggunaan Energi Gelombang

Sebarkan artikel ini
Kekurangan Penggunaan Energi Gelombang

Energi gelombang laut merupakan salah satu energi terbarukan yang berpotensi dikembangkan di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki sumber daya gelombang laut melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Namun di balik potensi besar itu, pemanfaatan energi gelombang laut di Indonesia pada kenyataannya masih sangat minim. Berdasarkan data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia baru sebesar 0,01% dari total kapasitas terpasang seluruh pembangkit listrik di Indonesia.

Mengapa pemanfaatan energi gelombang laut masih sangat rendah? Ternyata ada sejumlah kendala dan kekurangan yang menghambat perkembangan teknologi konversi energi gelombang laut ini.

Kekurangan Penggunaan Energi Gelombang

Berikut adalah beberapa kekurangan utama dari pemanfaatan energi gelombang sebagai sumber pembangkit listrik:

1. Teknologi konversi energi gelombang ke listrik masih mahal dan belum matang

Saat ini teknologi konversi energi gelombang laut ke listrik masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Berbagai teknologi seperti osilator kolom air, tapak kuda, dan lainnya masih terus disempurnakan agar lebih efisien dan handal.

Akibatnya, teknologi ini masih sangat mahal untuk diterapkan secara komersial. PLN sendiri baru akan mengembangkan energi gelombang bila sudah terbukti andal dan efisien selama 5 tahun.

Baca Juga!  Hubungan Energi Terhadap Usaha Perubahan Energi Potensial

2. Output energi bersifat fluktuatif

Gelombang laut memiliki pola naik turun (sinusoidal) sehingga output energi listriknya akan sangat fluktuatif mengikuti pola gelombang. Hal ini tentu menyulitkan perencanaan dan manajemen pasokan listrik ke jaringan.

Output rata-rata pembangkit listrik tenaga gelombang laut bisa mencapai 25-40% dari kapasitas terpasang. Namun kadang output bisa turun hingga 5-10% di saat gelombang sedang tenang.

3. Membutuhkan modal investasi tinggi

Pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga gelombang membutuhkan modal investasi yang sangat besar, bisa mencapai ratusan miliar rupiah untuk kapasitas 1 MW.

Belum lagi biaya untuk survey lokasi, biaya operasional dan pemeliharaan yang juga tidak murah karena berada di tengah laut. Ini menjadi kendala besar bagi investor.

4. Bergantung pada lokasi geografis

Tidak semua perairan cocok untuk pembangunan PLT gelombang laut. Lokasi yang ideal adalah yang memiliki intensitas gelombang besar dan konsisten sepanjang tahun.

Di Indonesia sendiri, lokasi potensial berada di sekitar perairan selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Namun infrastruktur di lokasi tersebut belum memadai.

5. Berpotensi merusak ekosistem laut

Struktur pembangkit beserta kabel transmisi listrik berpotensi memberikan dampak buruk bagi habitat dan ekosistem laut di sekitarnya, seperti terumbu karang dan biota laut lainnya.

Pemerintah perlu menyiapkan studi mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang matang sebelum memberikan izin pembangunan pembangkit gelombang laut.

6. Kurang diminati investor

Energi gelombang laut masih kalah populer dan kurang diminati investor dibandingkan dengan energi terbarukan lain seperti tenaga surya dan angin yang sudah lebih matang teknologinya.

Investor lebih memilih menanamkan modalnya ke teknologi yang sudah terbukti daripada harus menanggung risiko besar dengan teknologi baru seperti gelombang laut.

Baca Juga!  Mengapa Air yang Dingin Dimasak Lama-Kelamaan Menjadi Panas?

Itulah 6 kekurangan utama dari pemanfaatan energi gelombang laut sebagai pembangkit listrik. Tantangan terbesarnya sebenarnya berasal dari masalah teknis dan ekonomis.

Upaya Mengatasi Kekurangan

Meskipun penuh tantangan, pemerintah terus mendorong pengembangan pemanfaatan energi gelombang laut di Indonesia. Berikut beberapa upaya yang dilakukan:

1. Melakukan riset dan pengembangan teknologi

Lembaga riset seperti BPPT, LIPI, perguruan tinggi terus melakukan riset untuk menyempurnakan teknologi konversi energi gelombang agar lebih efisien dan ekonomis.

Pemerintah juga terus mendorong kerja sama penelitian antara perguruan tinggi, lembaga riset dan industri terkait.

2. Memberikan insentif kepada investor

Pemerintah memberikan berbagai insentif seperti keringanan pajak, status pioneer industry, dan lainnya bagi perusahaan yang berminat mengembangkan teknologi energi gelombang.

Tujuannya untuk meningkatkan minat investor menanamkan modal di sektor ini.

3. Melakukan studi potensi gelombang laut nasional

Kementerian ESDM bersama lembaga terkait tengah melakukan pemetaan dan studi potensi gelombang laut di seluruh Indonesia.

Hasil studi ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menentukan lokasi prioritas pembangunan PLT gelombang laut di masa depan.

4. Pembangunan PLT gelombang laut percontohan

Saat ini pemerintah tengah menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan konsorsium pelaksana untuk membangun beberapa PLT gelombang laut percontohan dengan berbagai teknologi.

Tujuannya untuk menguji coba teknologi sekaligus menarik minat investor untuk mengembangkan energi gelombang.

Kesimpulan

Energi gelombang laut memiliki potensi besar untuk dikembangkan mengingat panjang garis pantai dan sumber daya yang melimpah di Indonesia. Namun realisasinya masih sangat minim karena berbagai kendala teknis dan ekonomis.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi kekurangan tersebut, di antaranya dengan mendorong riset dan pengembangan teknologi, memberikan insentif kepada investor hingga pembangunan PLT gelombang percontohan.

Baca Juga!  Prinsip Penggunaan Hidrometer

Dengan dukungan pemerintah yang kuat, diharapkan energi gelombang laut bisa menjadi salah satu andalan sumber energi terbarukan di Indonesia di masa depan.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai potensi dan tantangan pemanfaatan energi gelombang laut di Indonesia, Anda bisa membaca artikel Potensi Energi Gelombang Laut sebagai Sumber Energi Terbarukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *