Scroll untuk baca artikel
Rupa

Isi Deklarasi HAM oleh PBB pada 10 Desember 1945

Avatar
×

Isi Deklarasi HAM oleh PBB pada 10 Desember 1945

Sebarkan artikel ini
Isi Deklarasi HAM oleh PBB

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 10 Desember 1945 merupakan tonggak sejarah penting dalam perlindungan hak asasi manusia di dunia. DUHAM berisi 30 pasal yang mengatur berbagai hak dasar dan kebebasan yang dimiliki setiap manusia.

Latar Belakang Lahirnya DUHAM

Lahirnya DUHAM tidak lepas dari pengalaman kelam umat manusia selama Perang Dunia II. Pelanggaran HAM yang masif dan sistematis selama perang, seperti Holocaust, bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, serta berbagai kekejaman lainnya, menyadarkan dunia akan pentingnya perlindungan terhadap martabat manusia.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

Oleh karena itu, PBB membentuk Komisi Hak Asasi Manusia pada tahun 1946 yang bertugas menyusun rancangan DUHAM. Komisi ini diketuai oleh wakil AS Eleanor Roosevelt dan beranggotakan wakil 18 negara dari berbagai kawasan. Setelah melalui proses negosiasi yang intensif, akhirnya DUHAM diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948.

Dengan disahkannya DUHAM, maka tanggal 10 Desember ditetapkan sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia. DUHAM menjadi tonggak sejarah perlindungan HAM internasional dan menjadi standar umum yang harus dicapai semua negara.

Isi dan Cakupan DUHAM

DUHAM berisi pembukaan dan 30 pasal yang mencakup berbagai hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Berikut adalah pokok-pokok isi DUHAM:

Hak sipil dan politik

  • Hak untuk hidup, kebebasan, dan keamanan (Pasal 3)
  • Larangan perbudakan (Pasal 4)
  • Larangan penyiksaan (Pasal 5)
  • Hak untuk diakui sebagai pribadi di depan hukum (Pasal 6)
  • Persamaan di depan hukum (Pasal 7)
  • Hak untuk pengadilan yang adil (Pasal 10)
  • Praduga tak bersalah (Pasal 11)
  • Kebebasan dari campur tangan sewenang-wenang terhadap privasi (Pasal 12)
  • Hak untuk bergerak dan bertempat tinggal di dalam dan keluar negeri (Pasal 13)
  • Hak mencari dan menikmati suaka (Pasal 14)
  • Hak kewarganegaraan (Pasal 15)
  • Hak untuk menikah dan membentuk keluarga (Pasal 16)
  • Hak memiliki harta (Pasal 17)
  • Kebebasan pikiran, hati nurani dan agama (Pasal 18)
  • Kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat (Pasal 19)
  • Hak untuk berkumpul dan berserikat secara damai (Pasal 20)
  • Hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan (Pasal 21)
  • Hak atas jaminan sosial (Pasal 22)
  • Hak untuk bekerja dan bergabung dalam serikat pekerja (Pasal 23 dan 24)
  • Hak untuk beristirahat dan liburan (Pasal 24)
Baca Juga!  Pengertian Rindu: Definisi, Jenis, dan Penyebab Rindu

Hak ekonomi, sosial, dan budaya

  • Hak atas standar kehidupan yang layak (Pasal 25)
  • Hak pendidikan (Pasal 26)
  • Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat (Pasal 27)
  • Hak menikmati ketertiban sosial dan internasional (Pasal 28)
  • Kewajiban terhadap masyarakat (Pasal 29)
  • Larangan melakukan aktivitas yang bertujuan menghancurkan hak dan kebebasan (Pasal 30)

Signifikansi DUHAM bagi Perlindungan HAM

Perlindungan HAM

DUHAM memiliki signifikansi yang besar dalam sejarah perlindungan HAM internasional. Beberapa signifikansi utama DUHAM adalah:

  • Merupakan standar internasional pertama yang komprehensif tentang hak asasi manusia.
  • Menegaskan prinsip universalitas dan keterhubungan antara berbagai hak asasi manusia.
  • Menjadi pedoman bagi negara-negara untuk menjamin pemenuhan hak asasi manusia.
  • Mendorong lahirnya berbagai perjanjian dan mekanisme internasional HAM.
  • Memberikan inspirasi bagi banyak konstitusi dan UU HAM nasional.
  • Menjadi landasan moral dan politik gerakan HAM global.

Meski bersifat tidak mengikat secara hukum, DUHAM telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hukum kebiasaan internasional. DUHAM juga sering dikutip dalam berbagai putusan pengadilan HAM internasional.

Dengan demikian, DUHAM telah memberikan kontribusi besar bagi upaya umat manusia dalam mewujudkan perlindungan martabat dan hak asasi setiap orang di seluruh dunia. DUHAM akan terus menjadi pedoman universal untuk pencapaian cita-cita luhur tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *