Scroll untuk baca artikel
Rupa

Mengenal Internasionalisasi Praktik Ekonomi Politik

Avatar
×

Mengenal Internasionalisasi Praktik Ekonomi Politik

Sebarkan artikel ini
Internasionalisasi Praktik Ekonomi Politik

Halo teman-teman! Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa praktik ekonomi politik internasional mengalami internasionalisasi. Ini adalah topik yang cukup kompleks, tetapi saya akan mencoba menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh konkret.

Pergeseran Orientasi Kapital

Salah satu faktor utama yang mendorong internasionalisasi adalah pergeseran orientasi kapital dari nasional ke internasional. Pada 1970-an dan 1980-an, kelas kapitalis di Asia Tenggara cenderung berorientasi nasional. Namun, setelah krisis finansial Asia 1997, muncul fraksi kapital yang berorientasi internasional.

Sebagai contoh, konglomerat-konglomerat besar di Indonesia seperti Salim Group, Lippo Group, dan Sinar Mas Group mulai memperluas bisnisnya ke luar negeri. Mereka melihat peluang untuk meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan pasar global.

“Setelah krisis 1997, perusahaan-perusahaan besar Indonesia mulai mencari peluang bisnis di luar negeri. Mereka menyadari bahwa pasar domestik saja tidak cukup untuk terus bertumbuh.” – Komentar seorang analis ekonomi.

Kebijakan Neoliberal dan Integrasi Ekonomi

Pemerintah-pemerintah di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, mendukung ekspansi internasional konglomerat melalui kebijakan neoliberal dan integrasi ekonomi regional. Contohnya adalah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang bertujuan meningkatkan arus kapital di kawasan.

Selain itu, ASEAN Comprehensive Investment Agreement memperkuat daya tarik kawasan sebagai tujuan investasi tunggal dengan mengukuhkan rezim investasi bebas, terbuka, dan transparan bagi investor domestik dan internasional.

Tabel berikut menunjukkan peningkatan investasi asing langsung di Indonesia setelah diberlakukannya kebijakan-kebijakan tersebut:

TahunInvestasi Asing Langsung (miliar USD)
201016,2
201519,8
202018,6
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Persinggungan Aktor Negara dan Non-Negara

Dalam ekonomi politik internasional, terdapat persinggungan antara kekuatan negara dan non-negara (seperti perusahaan multinasional) agar kepentingan mereka tercapai. Aktor yang paling berpengaruh dalam mengalokasikan sumber daya dan memperoleh keuntungan adalah pemerintah suatu negara atau perusahaan multinasional.

Sebagai contoh, pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak dan kemudahan perizinan kepada perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan multinasional seperti Toyota, Samsung, dan Unilever memperluas operasi mereka di Indonesia untuk meraup keuntungan dari pasar yang besar.

“Pemerintah Indonesia berupaya menarik investasi asing dengan memberikan insentif dan kemudahan. Sementara itu, perusahaan-perusahaan multinasional memanfaatkan peluang ini untuk memperluas bisnisnya di Indonesia.” – Komentar seorang pengamat ekonomi.

Prinsip Internasionalisme

Selain faktor-faktor ekonomi, internasionalisasi juga didorong oleh prinsip internasionalisme dalam politik. Internasionalisme merupakan prinsip yang melampaui nasionalisme dan mendukung kerja sama politik atau ekonomi yang lebih besar di antara bangsa-bangsa.

Prinsip ini didasari keyakinan bahwa orang-orang di dunia harus bersatu melintasi batas-batas nasional, politik, budaya, ras atau kelas untuk memajukan kepentingan bersama. Contohnya adalah kerja sama ekonomi di kawasan ASEAN yang memfasilitasi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil secara lebih bebas.

“Kita hidup di era globalisasi, di mana batas-batas negara semakin kabur. Kerja sama internasional menjadi kunci untuk memajukan kepentingan bersama.” – Kutipan dari seorang diplomat.

Penutup

Demikianlah penjelasan mengapa praktik ekonomi politik internasional mengalami internasionalisasi. Faktor-faktor utamanya meliputi:

  • Pergeseran orientasi kapital dari nasional ke internasional
  • Kebijakan neoliberal dan integrasi ekonomi regional yang mendukung ekspansi konglomerat
  • Persinggungan kepentingan antara aktor negara dan non-negara
  • Prinsip internasionalisme yang mendorong kerja sama lintas batas

Internasionalisasi ini membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian global dan pola hubungan antar negara. Kita perlu terus mengikuti perkembangan terkini dan memahami implikasinya secara mendalam.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian! Jika ada pertanyaan atau saran, silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih telah membaca! ????

Baca Juga!  Cara Melihat Screen Time pada Xiaomi dan Fungsinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *