Dolina merupakan salah satu gejala karst yang umum ditemukan di wilayah dengan batuan kapur. Dolina terbentuk akibat proses pelarutan dan peruntuhan batuan kapur oleh air secara kimiawi.
Dolina memiliki bentuk seperti lekukan atau cekungan tertutup di permukaan tanah dengan diameter berkisar 10 hingga 1000 meter dan kedalaman 2 hingga 100 meter.
Proses pembentukan dolina diawali dengan masuknya air hujan ke dalam tanah yang kemudian melarutkan batuan kapur secara perlahan. Akibatnya, terbentuklah celah dan retakan pada batuan yang makin lama makin melebar hingga atap goa di bawah tanah runtuh dan terbentuk cekungan yang disebut dolina.
Pelarutan batuan kapur oleh air yang mengakibatkan terbentuknya dolina ini disebut sebagai pelapukan kimiawi. Selain membentuk dolina, pelapukan kimiawi pada batuan kapur juga dapat membentuk sungai bawah tanah, stalaktit, dan stalagmit.
Proses Terbentuknya Dolina
Terbentuknya dolina diawali dengan masuknya air hujan ke dalam tanah di wilayah berbatuan kapur. Air hujan akan meresap ke dalam pori-pori batuan kapur melalui retakan atau celah yang ada.
Ketika air masuk ke dalam pori-pori batuan kapur, air akan bereaksi secara kimiawi dengan kandungan kalsium karbonat pada batuan kapur. Reaksi kimia ini menyebabkan batuan kapur larut secara perlahan dan membentuk rongga atau gua di bawah permukaan.
Lama-kelamaan, atap goa di bawah tanah tidak mampu menopang bebannya sendiri akibat semakin melebarnya celah dan retakan hasil pelarutan oleh air. Akhirnya atap goa runtuh dan terbentuklah cekungan besar yang disebut dolina.
Karakteristik Dolina
Dolina memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
- Bentuknya bulat, lonjong, atau tidak beraturan
- Diameternya berkisar 10 hingga 1000 meter
- Kedalamannya 2 hingga 100 meter
- Terdapat di wilayah dengan kerapatan vegetasi sedang hingga rapat
- Suhu permukaan tanahnya sedang hingga sangat tinggi
Dolina juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan pembentukannya, yaitu:
- Dolina pelarutan: terbentuk karena pelarutan batuan kapur secara kimiawi oleh air tanah
- Dolina amblesan: terbentuk karena amblesan atap gua kapur di bawah permukaan
- Dolina aluvial: terbentuk karena pengikisan dan pengangkutan material kapur oleh air
Gejala Karst Lain Akibat Pelapukan Kimiawi
Selain membentuk dolina, pelapukan kimiawi pada batuan kapur juga dapat menghasilkan beberapa gejala karst lainnya:
Sungai Bawah Tanah
Air yang masuk ke dalam pori-pori batuan kapur akan membentuk aliran di bawah permukaan yang disebut sungai bawah tanah. Air mengalir sambil melarutkan batuan kapur sehingga terbentuk terowongan seperti sungai.
Stalaktit dan Stalagmit
Stalaktit dan stalagmit terbentuk dari kristalisasi mineral kalsium karbonat yang terkandung dalam tetesan air di dalam gua kapur. Stalaktit tumbuh ke bawah sementara stalagmit tumbuh ke atas.
Gua Kapur
Gua kapur terbentuk dari runtuhnya atap goa akibat pelarutan dan pelapukan kimiawi batuan kapur oleh air. Contoh gua kapur adalah Gua Pindul di Gunungkidul.
Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Kimiawi
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pelapukan kimiawi pada batuan kapur antara lain:
Curah Hujan
Semakin tinggi curah hujan maka semakin banyak air yang meresap ke dalam tanah dan melarutkan batuan kapur sehingga pelapukan kimiawi semakin intensif.
Suhu Udara
Suhu udara yang tinggi mempercepat proses pelarutan batuan kapur oleh air.
Relief Permukaan
Relief yang curam memudahkan air meresap ke dalam retakan batuan sehingga mempercepat reaksi kimia pelarutan batuan.
Kandungan Mineral Batuan
Batuan dengan mineral-mineral yang mudah larut seperti kalsium karbonat lebih rentan mengalami pelapukan kimiawi.
Kesimpulan
Dolina merupakan salah satu gejala karst berupa cekungan tertutup di permukaan yang terbentuk akibat pelarutan dan peruntuhan batuan kapur secara kimiawi oleh air hujan.
Proses kimiawi yang menyebabkan batuan kapur larut ini disebut pelapukan kimiawi. Selain membentuk dolina, pelapukan kimiawi juga dapat menghasilkan sungai bawah tanah, stalaktit, stalagmit, dan gua kapur.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan kimiawi pada batuan kapur antara lain curah hujan, suhu udara, relief permukaan, dan kandungan mineral penyusun batuan.
Itulah pembahasan mengenai dolina sebagai salah satu gejala karst yang terbentuk akibat proses pelapukan secara kimiawi pada batuan kapur. Semoga artikel ini bermanfaat.