Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi yang dihadapi oleh hampir semua negara. Pengangguran terjadi ketika seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi akan berdampak buruk terhadap perekonomian suatu negara.
Teori Ekonomi
Beberapa teori ekonomi yang relevan untuk menganalisis dampak pengangguran terhadap perekonomian antara lain:
Teori Klasik
Menurut teori klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo, pengangguran disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang lebih cepat daripada pertumbuhan lapangan kerja. Mereka berpendapat bahwa pasar akan menyesuaikan dirinya secara otomatis sehingga tingkat pengangguran akan selalu berada pada tingkat alamiahnya.
Teori Keynes
Berbeda dengan teori klasik, John Maynard Keynes berpendapat bahwa tingkat pengangguran tidak selalu berada pada tingkat alamiahnya. Menurutnya, pengangguran dapat terjadi karena adanya kegagalan pasar dan pengeluaran agregat yang tidak mencukupi.
Teori Pertumbuhan Baru
Teori pertumbuhan baru menekankan peran modal manusia dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas. Menurut teori ini, investasi dalam pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian
Berikut ini adalah beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu negara:
1. Menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB)
Pengangguran menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi sehingga total barang dan jasa yang dihasilkan (PDB) juga berkurang. Semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin rendah pula PDB suatu negara.
2. Mengurangi Pendapatan Pajak Pemerintah
Karena pengangguran menyebabkan berkurangnya kegiatan produksi dan konsumsi, pemerintah akan kehilangan potensi penerimaan pajak. Hal ini akan menyulitkan pemerintah dalam membiayai pengeluaran rutinnya apalagi untuk melakukan pembangunan infrastruktur.
3. Meningkatkan Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan
Pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga standar hidup mereka juga ikut menurun. Selain itu, distribusi pendapatan menjadi semakin timpang karena pengangguran biasanya menimpa kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
4. Memperburuk Stabilitas Sosial dan Politik
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat memicu demonstrasi dan kerusuhan yang memperburuk stabilitas sosial dan politik suatu negara. Hal ini tentu tidak kondusif bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Analisis Berdasarkan Teori Ekonomi
Berikut ini adalah analisis dampak pengangguran terhadap perekonomian berdasarkan beberapa teori ekonomi:
Teori Klasik
Menurut teori klasik, pengangguran yang terjadi hanyalah pengangguran friksional dalam jangka pendek. Pasar tenaga kerja diasumsikan selalu berada dalam keseimbangan sehingga tingkat pengangguran jangka panjang selalu berada pada tingkat alamiah atau normalnya.
Akan tetapi, asumsi ini tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Di banyak negara, tingkat pengangguran jangka panjang jauh melebihi tingkat alamiahnya. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pasar tidak selalu dapat menyesuaikan dirinya secara otomatis.
Oleh karena itu, menurut teori ini intervensi pemerintah tidak diperlukan untuk mengatasi masalah pengangguran. Akan tetapi, kenyataannya campur tangan pemerintah seringkali dibutuhkan agar perekonomian tetap berjalan dengan baik.
Teori Keynes
Berbeda dengan teori klasik, menurut Keynes pengangguran yang berkepanjangan bisa saja terjadi karena adanya kegagalan mekanisme pasar. Ia menyarankan campur tangan pemerintah melalui kebijakan fiskal dan moneter untuk merangsang permintaan agregat sehingga tingkat pengangguran bisa diturunkan.
Misalnya, pemerintah bisa meningkatkan pengeluaran pemerintah atau memangkas pajak untuk mendorong konsumsi swasta. Pemerintah juga bisa meminta bank sentral menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong investasi dunia usaha.
Akan tetapi, menurut kritikus, kebijakan ekspansi fiskal dan moneter yang berlebihan justru akan memicu inflasi. Oleh karena itu, kebijakan makroekonomi harus diarahkan untuk mencapai tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah secara bersamaan (trade off).
Teori Pertumbuhan Baru
Menurut teori pertumbuhan baru, akar penyebab pengangguran adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia dan minimnya teknologi. Oleh karena itu, pemerintah perlu berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan, pelatihan, riset dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.
Dengan demikian, tenaga kerja akan lebih kompetitif dan lapangan kerja baru yang berkualitas tinggi akan tercipta. Kemajuan teknologi juga akan menciptakan peluang kerja baru yang menyerap tenaga kerja terdidik.
Peningkatan kualitas SDM dan kemajuan teknologi pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi yang mampu menekan tingkat pengangguran secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Pengangguran yang tinggi akan berdampak sangat buruk terhadap perekonomian suatu negara. Beberapa teori ekonomi menyarankan berbagai pendekatan yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran ini.
Pemerintah bisa menggunakan kombinasi stimulus fiskal-moneter jangka pendek dan investasi SDM-teknologi jangka panjang. Kuncinya adalah menciptakan keseimbangan yang tepat agar tingkat pengangguran dan inflasi tetap terkendali pada tingkat yang rendah dan stabil.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai sehingga kesejahteraan seluruh masyarakat bisa meningkat.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa membaca artikel tentang dampak pengangguran terhadap kemiskinan.