Candi merupakan bangunan suci umat Hindu yang didirikan untuk memuja para dewa. Candi biasanya dibangun bertingkat-tingkat yang melambangkan tahapan-tahapan kehidupan dan alam semesta menurut kosmologi Hindu.
Salah satu bagian penting candi adalah bhurvaloka. Apa sebenarnya bhurvaloka itu dan mengapa ia begitu penting maknanya dalam arsitektur candi Hindu? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Pengertian Bhurvaloka pada Candi Hindu
Menurut kosmologi Hindu, alam semesta terbagi atas tiga dunia utama (triloka) yaitu bhurloka, bhuvarloka, dan svarloka. Bhurvaloka merupakan peralihan antara bhurloka ke bhuvarloka.
Secara harfiah, bhurvaloka berarti “dunia antara”. Ia melambangkan dunia peralihan atau tahap pembersihan jiwa menuju tingkatan yang lebih tinggi.
Pada arsitektur candi Hindu, bhurvaloka dilambangkan oleh tubuh atau badan candi. Bagian ini menunjukkan bahwa bhurvaloka adalah tempat penyucian diri dari dosa dan kotoran duniawi.
Perbedaan Bhurvaloka dengan Bagian Lain Candi
1. Bhurloka
Bhurloka adalah bagian kaki candi. Ia melambangkan dunia fana tempat manusia hidup yang penuh penderitaan.
Bhurloka dihuni oleh makhluk hidup yang masih terikat nafsu duniawi seperti hawa nafsu, amarah, keserakahan, dan sebagainya. Mereka belum mengenal spiritualitas.
Oleh karena itu, bhurloka digambarkan kotor dan jauh dari ketuhanan. Ia berada di bagian paling bawah candi.
2. Bhuvarloka
Bhuvarloka adalah area di atas tubuh candi (bhurvaloka). Bhuvarloka dihuni oleh roh leluhur dan makhluk suci.
Bhuvarloka melambangkan alam roh atau surga. Di sinilah roh menjalani proses pembersihan akhir sebelum mencapai kesempurnaan tertinggi.
3. Svarloka
Svarloka atau kahyangan adalah puncak candi tempat para dewa bersemayam. Svarloka identik dengan surga dan keabadian.
Hanya roh yang telah mencapai kesempurnaan spiritual yang bisa tinggal di svarloka. Mereka bebas dari reinkarnasi dan penderitaan duniawi.
Jadi, bhurvaloka berada di antara bhurloka dan svarloka. Ia menjadi jembatan penghubung dunia fana menuju alam para dewa.
Fungsi Simbolis Bhurvaloka
Lantas, apa makna filosofis di balik konsep bhurvaloka pada candi Hindu ini?
1. Lambang Proses Penyucian Jiwa
Bhurvaloka melambangkan proses pembersihan jiwa dari dosa dan kotoran duniawi. Hal ini penting karena roh harus suci terlebih dahulu untuk bisa naik ke tingkat selanjutnya.
Proses pemurnian diri dilakukan melalui tapa, brata (puasa), yoga, dan samadi (meditasi). Inilah beberapa cara mendekatkan diri pada Yang Mahakuasa.
Dengan menjalani ritual spiritual, seseorang diharapkan dapat mengendalikan hawa nafsu dan ego yang menghalangi pencerahan jiwa.
2. Visualisasi Tahapan Moksha
Konsep bhurvaloka juga memvisualisasikan tahap demi tahap yang harus dilalui jiwa menuju moksha atau pembebasan akhir.
Dimulai dari bhurloka yang penuh penderitaan, kemudian naik ke bhurvaloka untuk proses pembersihan diri, lalu ke bhuvarloka untuk pemurnian akhir, dan akhirnya mencapai svarloka atau surga.
Singkatnya, bhurvaloka adalah jembatan menuju kesempurnaan spiritual. Ia mengingatkan umat Hindu untuk senantiasa menyucikan jiwa demi terbebas dari samsara.
Perbedaan dengan Candi Buddha
Pada candi Buddha, istilah yang sepadan dengan bhurvaloka adalah rupadhatu. Rupadhatu melambangkan alam kehidupan manusia di bumi.
Namun, rupadhatu memiliki konotasi negatif karena dianggap sebagai alam makhluk yang hanya memuaskan kenikmatan indriawi belaka tanpa memedulikan spiritual.
Maka dari itu, rupadhatu digambarkan suram dan menderita layaknya neraka. Inilah perbedaan mendasar dengan konsep bhurvaloka dalam Hindu yang lebih positif.
Contoh Candi dengan Bagian Bhurvaloka
Beberapa contoh candi Hindu yang memiliki bagian bhurvaloka antara lain:
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan yang terkenal di Jogjakarta memiliki tiga area vertikal yang melambangkan triloka, termasuk bhurvaloka di bagian tengahnya.
Candi induk yang dipersembahkan untuk Siwa dan Durga ini dikelilingi ratusan candi perwara (pendamping) yang lebih kecil.
Kompleks candi ini menggambarkan hubungan antara manusia di bhurloka, leluhur di bhuvarloka, dan para dewa di svarloka.
2. Candi Penataran
Candi Penataran terletak di daerah Blitar, Jawa Timur. Bagian tengah candi ini adalah bhurvaloka.
Candi Penataran memiliki relief cerita mengenai sang Buddha yang sedang menjalani tapa dan samadi. Ini melambangkan proses pembersihan diri di bhurvaloka.
3. Candi Dieng
Kompleks Candi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, terdiri dari ratusan bangunan suci termasuk beberapa candi utama.
Candi Arjuna misalnya, memiliki tiga tingkatan kosmis. Bhurvaloka di bagian tengah candi digambarkan dengan relief kehidupan manusia di dunia.
Kesimpulan
Demikian artikel panjang mengenai bhurvaloka sebagai area transisi menuju kesucian jiwa pada arsitektur candi Hindu.
Konsep bhurvaloka mengingatkan kita akan ajaran agama Hindu bahwa kebahagiaan hakiki hanya bisa dicapai lewat pengendalian diri dan pencerahan spiritual.
Candi-candi kuno yang megah dengan berbagai ornamen indahnya menjadi warisan budaya tak ternilai. Ia mencerminkan kearifan leluhur kita tentang hubungan manusia dengan alam semesta dan Sang Pencipta.
Kiranya kita bisa mengambil hikmah dari makna filosofis di balik setiap elemen arsitektur tradisional tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat.