Balita rentan terkena berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan dan pertumbuhannya. Sebagai orang tua, penting untuk mengenali tanda-tanda bahaya pada balita agar dapat segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Beberapa tanda bahaya utama pada balita yang perlu mendapat perhatian segera antara lain demam tinggi, batuk berkepanjangan, diare, muntah terus-menerus, kejang, kesulitan bernapas, hingga perubahan perilaku.
Tanda-Tanda Bahaya pada Balita
1. Demam Tinggi
Demam pada balita umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun demam juga bisa menjadi gejala dari kondisi serius seperti infeksi saluran kemih, radang selaput otak, hingga leukemia.
Beberapa tanda peringatan demam tinggi pada balita yang harus dibawa ke rumah sakit:
- Suhu 38,5°C atau lebih tinggi
- Demam disertai kejang atau kejang demam
- Demam lebih dari 5 hari tanpa membaik
- Balita tampak lesu, rewel, dan menangis terus menerus
Jika balita mengalami gejala tersebut, segera bawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut agar tidak terjadi komplikasi serius.
2. Batuk Berkepanjangan
Batuk pada balita umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan seperti flu, pilek, atau bronkitis. Namun jika batuk berlangsung lebih dari 10 hari tanpa membaik, itu bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius.
Beberapa tanda batuk balita yang perlu dibawa ke rumah sakit:
- Batuk disertai demam tinggi dan sesak napas
- Batuk berdahak atau berdarah
- Batuk mengganggu aktivitas dan istirahat balita
- Batuk disertai muntah atau sakit kepala
Jangan abaikan batuk balita yang tidak kunjung sembuh. Segera bawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Diare
Diare pada balita bisa berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan cairan yang cepat. Jika tidak ditangani dengan baik, diare juga bisa berujung pada syok dan kematian.
Beberapa tanda diare pada balita yang harus dibawa ke rumah sakit:
- Buang air besar encer lebih dari 5 kali sehari
- Disertai muntah, demam, atau nyeri perut
- Balita tampak lesu, lunglai, dan menangis tanpa air mata
- Tanda dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung, dan berkurangnya produksi urine
Jangan tunda untuk membawa balita ke rumah sakit begitu menunjukkan tanda-tanda tersebut agar segera mendapat asupan cairan dan perawatan medis.
4. Muntah Terus-Menerus
Muntah sesekali pada balita adalah normal, tapi jika terjadi terus-menerus bisa menjadi masalah serius.
Beberapa tanda peringatan muntah pada balita yang memerlukan perhatian medis mendesak:
- Muntah disertai demam tinggi dan diare
- Muntah berwarna hijau atau kecoklatan (menandakan adanya darah)
- Terjadi berulang kali dalam sehari, lebih dari 5 kali
- Disertai tanda dehidrasi
- Balita tampak lesu dan rewel
Segera bawa balita ke rumah sakit jika menunjukkan tanda-tanda tersebut untuk mencegah dehidrasi dan komplikasi yang lebih parah. Periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab muntahnya.
5. Kejang
Kejang pada balita bisa disebabkan oleh demam tinggi, infeksi otak, atau gangguan sistem saraf. Meski hanya sebentar, kejang tetap berisiko membahayakan dan harus ditangani secepatnya.
Beberapa tanda kejang pada balita yang memerlukan pertolongan medis:
- Tubuh menegang atau bergetar hebat
- Kesadaran menurun, tidak merespons panggilan
- Mata melotot ke atas
- Tangan dan kaki bergerak-gerak tidak terkendali
- Kejang berlangsung lebih dari 1 menit
Bawa balita langsung ke rumah sakit begitu kejang terjadi untuk mencegah risiko cidera otak dan komplikasi fatal lainnya.
6. Kesulitan Bernapas
Gangguan pernapasan pada balita bisa disebabkan infeksi, asma, hingga benda asing yang tersangkut di saluran napas. Jika tidak ditangani dengan sigap, hal ini bisa mengancam jiwa.
Beberapa tanda kesulitan bernapas pada balita yang memerlukan pertolongan medis segera:
- Napas cepat dan pendek-pendek
- Merintih saat bernapas
- Batuk berdahak atau berdarah
- Suara mengi atau napas berbunyi
- Kulit membiru di sekitar bibir dan kuku
Segera bawa balita yang mengalami kesulitan bernapas ke rumah sakit agar segera mendapat bantuan medis dan oksigen untuk mencegah risiko fatal.
7. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku mendadak pada balita seperti rewel berlebihan, menangis terus menerus, banyak tidur, hingga susah dibangunkan bisa menjadi pertanda sakit yang serius.
Beberapa tanda peringatan perubahan perilaku balita yang memerlukan penanganan medis:
- Menangis tanpa henti lebih dari 3 jam
- Sulit dibangunkan atau tidak merespons
- Lesu, lunglai, atau tidak bersemangat
- Sering menarik atau memegang bagian tubuh tertentu
- Perilaku tidak wajar seperti halusinasi
Segera bawa balita ke rumah sakit jika menunjukkan tanda-tanda tersebut agar bisa diperiksa lebih lanjut penyebab di balik perubahan perilakunya.
Kapan Harus Membawa Balita ke Rumah Sakit
Balita yang menunjukkan salah satu atau beberapa tanda bahaya di atas harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis mendesak guna mencegah risiko lebih lanjut.
Beberapa kondisi darurat balita lainnya yang memerlukan pertolongan medis secepatnya antara lain:
- Terjatuh atau benturan keras di kepala
- Keracunan obat, makanan, atau benda berbahaya
- Tersedak benda asing yang menyumbat saluran napas
- Luka bakar atau sengatan listrik
- Pendarahan hebat akibat cedera
Jangan ragu untuk langsung membawa balita ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat begitu mengalami kondisi genting tersebut. Setiap menit sangat berharga demi menyelamatkan nyawa.
Pencegahan dan Perawatan di Rumah
Meski begitu, ada baiknya orang tua juga mengetahui cara mencegah dan merawat balita di rumah agar terhindar dari penyakit atau kondisi darurat. Beberapa yang bisa dilakukan antara lain:
1. Jaga Kebersihan dan Pola Makan Sehat
Pastikan balita mendapat asupan gizi seimbang bergizi tinggi yang berasal dari makanan sehat dan bergizi. Ajarkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan menjaga kebersihan diri. Hal ini penting untuk mencegah balita mudah sakit akibat infeksi.
2. Berikan Vaksinasi Lengkap
Pastikan balita mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit infeksi berbahaya seperti campak, difteri, pertusis, dan lainnya.
3. Waspadai Lingkungan
Jauhkan balita dari paparan asap rokok, polusi, dan bahan kimia berbahaya. Pastikan tidak ada barang-barang kecil yang berisiko tertelan dan memicu tersedak. Berhati-hatilah juga terhadap potensi kecelakaan di rumah.
4. Ketahui Cara P3K Dasar
Pelajari cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dasar seperti menangani luka, pendarahan, tersedak, keracunan, dan kondisi darurat lainnya agar bisa segera menolong balita saat diperlukan.
Dengan mengenali tanda bahaya pada balita dan mengetahui kapan harus membawanya ke rumah sakit, orang tua dapat mengambil tindakan cepat dan tepat demi menyelamatkan buah hati tercinta. Perawatan balita di rumah juga tetap diperlukan untuk mencegah agar tidak mudah jatuh sakit.